Rangkaian Sosialisasi Germas 2019
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN), anggaran banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu: PJK, Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara. Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Secara legalitas, Germas ditetapkan dengn Inpres No. 1 Tahun 2017, dan untuk wilayah DIY, Inpres tersebut ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Pergub No. 44 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Daerah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Yogyakarta Sehat Lestari. Dalam Pergub ini, ditetapkan kegiatan yang harus dilaksanakan Dinas Kesehatan DIY adalah melaksanakan kampanye Germas. Oleh karena itu, pada tahun 2019 ini dilaksanakan kegiatan kampanye Germas di 51 lokasi di wilayah DIY, yang dimulai sejak bulan Februari s.d April. Lokasi kampanye Germas tersebut adalah
1. Dusun Mulekan I, Tirtosari, Kretek, Bantul
2. Desa Sidorejo, Godean, Sleman
3. Desa Giripurwo, Girimulyo, Kulonprogo
4. Kelurahan Wates, Kulonprogo
5. Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta
6. Dusun Gumbeng, Giripurwo, Panggang, Gunungkidul
7. Desa Tirtorahayu, Galur, Kulonprogo
8. Dusun Manggung, Wukirsari, Imogiri
9. Muntuk, Dlingo, Bantul
10. Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul
11. Kalirandu, Bangunjiwo, Bantul
12. Desa Karangwuni, Wates, Kulonprogo
13. Dusun Paten, Sumberagung, Jetis, Bantul
14. Desa Margomulyo, Seyegan, Sleman
15. Desa Sidoluhur, Godean, Sleman
16. Dusun Mersan, Donotirto, Bantul
17. Desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulonprogo
18. Desa Jatirejo, Lendah, Kulonprogo
19. Dusun Baran, Desa Salam, Patuk, Gunungkidul
20. Kelurahan Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta
21. Desa Panjangrejo, Pundong, Bantul
22. Desa Sumberadi, Mlati, Sleman
23. Pedukuhan Watu, Panjangrejo, Pundong, Bantul
24. Desa Wijimulyo, Nanggulan, Kulonprogo
25. Desa Tuksono, Sentolo, Kulonprogo
26. Desa Jatimulyo, Dlingo, Bantul
27. Desa Triharjo, Pandak, Bantul
28. Desa Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul
29. Desa Sendangmulyo, Minggir, Sleman
30. Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul
31. Desa Sidoagung, Godean, Sleman
32. Desa Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo
33. Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta
34. Desa Patuk, Kec. Patuk, Gunungkidul
35. Desa Girirejo, Imogiri, Bantul
36. Desa Sidokarto, Godean, Sleman
37. Desa Trirenggo, Kec. Bantul, Bantul
38. Dusun Dlingo I, Kec. Dlingo, Bantul
39. Desa Triwidadi, Pajangan, Bantul
40. Desa Tirtorahayu, Galur, Kulonprogo
41. Desa Sindutan, Temon, Kulonprogo
42. Dusun Genengan, Potorono, Bantul
43. Dusun Kuden, Sitimulyo, Piyungan, Bantul
44. Dusun Genting, Tirtomulyo, Kretek, Bantul
45. Dusun Nomporejo, Galur, Kulonprogo
46. Kelurahan Bener, Tegalrejo, Yogyakarta
47. Desa Kranggan, Galur, Kulonprogo
48. Sidoarum, Godean, Sleman
49. Aula A Dinas Kesehatan DIY
50. Kelurahan Semaki Yogyakarta
51. Kwarda DIY
Rangkaian sosialisasi Germas ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Germas, dan mengajak masyarakat untuk mengaplikasikan Germas dalam kehidupan sehari-hari. Semboyan Germas adalah “Sehat diawali dari sayaâ€, agar bisa menjadi semangat untuk mewujudkan Indonesia sehat.