Penyusunan Renja 2023 Dinas Kesehatan DIY
Pada bulan November 2021 ini, Dinas Kesehatan DIY menyelenggarakan rangkaian penyusunan Rencana Kerja (Renja) 2023. Proses penyusunan dipimpin oleh Kepala Dinas dan dihadiri secara lengkap oleh Sekretaris, Kepala UPT, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi di lingkungan Dinas Kesehatan DIY.
Penyusunan Renja 2023 ini diperlukan untuk menyikapi masa transisi setelah berakhirnya RPJMD 2017-2022 dan sebelum tersusunnya RPJMD untuk periode berikutnya. Acuan yang digunakan yaitu RPJP DIY 2005-2025, sinkronisasi dengan RPJMN 2020-2024, dan memperhatikan evaluasi capaian RPJMD 2017-2022 serta prioritas Gubernur.
Terdapat beberapa tantangan pembangunan kesehatan di DIY yang harus ditindak lanjuti, yaitu: 1) menciptakan masyarakat yang terlindungi dari krisis kesehatan akibat bencana dan kejadian luar biasa (KLB), serta meningkatkan kapasitas sistem kesehatan dalam Pre-Hospital Emergency Management (PHEM), 2) kualitas kesehatan ibu, bayi, dan balita, serta upaya pencegahan stunting, dan 3) penyakit tidak menular (PTM) yang semakin mendominasi. Di samping itu, terdapat amanah Bapak Gubernur dalam pembangunan di DIY yaitu dengan landasar filosofis pembangunan berbasis budaya dan pengembangan wilayah selatan untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antarwilayah.
Berdasarkan analisis terhadap gambaran situasi kesehatan di DIY saat ini, sasaran strategis pembangunan kesehatan dan strategi pencapaian, serta dengan berlandaskan kebijakan Pemerintah Daerah dan Kementerian Kesehatan, maka Sasaran Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan DIY ditetapkan sebagai meningkatnya persentase keluarga sehat di DIY. Srategi untuk mencapai sasaran tersebut yaitu: 1) fokus pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bencana dan KLB dengan penekanan pre-hospital emergency, 2) fokus pada penguatan layanan kesehatan Primary Health Care, RS, dan pengembangan RS Respira menjadi RS Unggulan Paru di wilayah selatan DIY, 3) fokus pada intervensi penurunan stunting, 4) fokus pada penguatan puskesmas sebagai focal point primary health care (PHC), 5) fokus pada bridging system/ integrasi sistem informasi dan pemanfaatan teknologi informasi kesehatan, dan 6) mendukung budaya menjadi mainstream pembangunan dengan upaya pengembangan kesehatan tradisional.
Diharapkan semua Bidang dan UPT berkontribusi melalui program dan kegiatan yang mendukung ke arah pencapaian keluarga sehat sesuai pemetaan permasalahan pada masing-masing Bidang dan UPT.