Detail Info Kegiatan


  • 23 Juli 2024
  • 224
  • Info Kegiatan

Dinas Kesehatan DIY selenggarakan Pertemuan Evaluasi Lintas Sektor Kesehatan Ibu dan Anak, Stunting dan Penguatan Program Imunisasi

Dalam rangka evaluasi lintas sektor kesehatan ibu dan anak termasuk masalah gizi (stunting) dan penguatan program imunisasi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Kesehatan DIY telah menyelenggarakan pertemuan koordinasi pada Hari Senin- Rabu, 15-17 Juli 2024 bertempat di Hotel Grand Rohan Yogyakarta. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 sesi yaitu Sesi Percepatan Penurunan Stunting dan Sesi Penguatan Program Imunisasi. Hasil sementara Pelaksanaan Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting pada bulan Juni 2024 perlu ditindaklanjuti dengan intervensi terhadap permasalahan yang ditemukan. Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi program pencegahan dan pengendalian penyakit serta mensinergikan peran lintas program dan lintas sektor dalam rangka peningkatan imunisasi. Kepala Dinkes DIY mengapresiasi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting seluruh Kabupaten/Kota yang telah berhasil untuk mencapai cakupan 99,84% dengan total 166.179 Balita yang telah diukur dari 166.445 jumlah sasaran balita yang tercatat di e-PPGBM. Dari hasil pengukuran yang telah dilaksanakan, prevalensi stunting DIY diperoleh sebesar 10,95%.

 

Kondisi stunting dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya kesehatan balita, kondisi lingkungan dan lainnya. Kesehatan balita salah satunya dipengaruhi oleh penyakit yang diderita, misalnya diare, pneumonia, tuberculosis, dan penyakit lainnya. Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti cost effective dalam  menurunkan angka kematian dan kecatatan yang disebabkan oleh Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), seperti polio, campak, rubella, difteri, pertusis, dll. Dengan cakupan imunisasi yang tinggi diperkirakan dapat mencegah 3,5 sampai 5 juta kematian setiap tahunnya (World Health Organization [WHO], (2023)). Imunisasi dapat memberikan perlindungan spesifik terhadap PD3I kepada individu yang telah diberikan imunisasi.

 

Apabila cakupan imunisasi tinggi dan merata maka akan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) serta melindungi kelompok masyarakat yang rentan, termasuk kelompok usia lainnya (dewasa atau orang tua). Cakupan imunisasi rutin yang rendah selama pandemi COVID-19 menyebabkan munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Beberapa wilayah melaporkan peningkatan kasus dan KLB PD3I. Saat ini Indonesia masih berada dalam status KLB Polio. Menindaklanjuti dari KLB tersebut, maka respon imunisasi harus dilakukan berupa pemberian imunisasi tambahan untuk mencapai kekebalan individu dan komunitas secara cepat hingga memutus mata rantai penularan. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang akan dilaksanakan serentak di 27 provinsi termasuk DIY (kecuali Kabupaten Sleman) mulai tanggal 23 Juli 2024 merupakan bentuk respon imunisasi terhadap KLB Polio di Indonesia. Hasil dari pertemuan ini diharapkan lintas sektor dapat meningkatkan komitmen dan bersinergi bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting dan juga menyukseskan program imunisasi nasional untuk imunisasi Polio dan JE.

 

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 29.275
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 28.761.948