Dinas Kesehatan DIY Gelar Pertemuan Koordinasi Tim Percepatan Eliminasi TBC
Yogyakarta, 31 Juli 2023 - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah sukses menggelar pertemuan koordinasi Tim Percepatan Eliminasi Tuberkulosis (TBC) tingkat DIY pada tanggal 31 Juli 2023. Acara berlangsung di Hotel De Laxston, Yogyakarta, dan dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Kepala Dinas Kesehatan DIY, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-DIY, perwakilan organisasi profesi, serta mitra kerja program TBC.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembayun Setyaningastuti, M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan bahwa TBC masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menantang di Indonesia, termasuk di DIY. Pada tahun 2022, jumlah kasus TBC yang ditemukan di DIY mencapai 5.502 kasus, yang masih berada di bawah target nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebanyak 9.064 kasus.
"Pertemuan ini memiliki penting yang besar dalam membahas upaya percepatan eliminasi TBC di DIY. Kita perlu meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar-pihak terkait, termasuk melibatkan organisasi profesi, mitra kerja program TBC, dan masyarakat," ujar drg. Pembayun.
Dalam pertemuan tersebut, para peserta membahas berbagai hal terkait percepatan eliminasi TBC di DIY, termasuk meliputi Situasi TBC di DIY dan tantangannya dalam mencapai Eliminasi TBC 2030, yang disampaikan oleh ibu Setyarini Hestu Lestari, SKM. M.Kes dari PAEI DIY, Kebijakan dan situasi TBC di DIY yang dipaparkan oleh dr. Ari Kurniawati, M.Kes, Kasie P2 Dinkes DIY dan Praktek baik kolaborasi multi sektor dalam program penanggulangan TBC di Kabupaten Sleman yang disampaikan oleh dr. Seruni, Kasie P2 Dinkes Sleman.
Acara tersebut juga melibatkan diskusi setelah makan siang yang membahas draft rencana aksi daerah dalam penanggulangan TBC. Diskusi ini dipimpin oleh Biro Bina Mental Pemda DIY, yang berhasil mengumpulkan masukan berharga dari berbagai peserta untuk menyusun rencana aksi yang efektif dalam mengatasi TBC di DIY.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan BAPPEDA DIY, Badan Kepegawaian Daerah DIY, Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, Biro Pemberdayaan Masyarakat Setda DIY, Biro Hukum Setda DIY, Biro Tata Pemerintahan Setda DIY, serta perwakilan dari berbagai kantor wilayah Kementerian dan Dinas terkait, seperti Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan BKKBN DIY.
Tidak hanya itu, pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Dinas yang terkait dengan penanggulangan TBC, seperti Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY, Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral DIY, serta berbagai Dinas lainnya.
Selain itu, terdapat pula perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat yang berperan penting dalam percepatan eliminasi TBC, seperti Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM, Yayasan Siklus Indonesia, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DIY, Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) DIY, dan Ketua Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Peningkatan Pengendalian Tuberkulosis (KOPI TBC) DIY.
Selain itu, pimpinan dari beberapa lembaga agama juga turut hadir dalam acara ini, termasuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Pimpinan Wilayah Nahdhatul Ulama DIY, Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah DIY, Pimpinan Wilayah Muslimat DIY, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) DIY, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) DIY, Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia DIY, dan Ketua Perhimpunan Hindu Dharma Indonesia DIY.
Tidak ketinggalan, hadir pula Ketua Yayasan Penyintas Terbesar Yogyakarta yang merupakan perwakilan dari kelompok yang paling terdampak oleh TBC.
Dengan adanya pertemuan koordinasi ini, diharapkan semua pihak dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mencapai target eliminasi TBC di DIY pada tahun 2030. Dalam upaya tersebut, Dinas Kesehatan DIY mengemban peran sentral dalam memfasilitasi koordinasi dan kerja sama yang erat antara pemerintah, organisasi profesi, lembaga agama, masyarakat, dan mitra kerja program TBC. Melalui upaya bersama ini, diharapkan penemuan kasus, keberhasilan pengobatan, dan pemberian terapi pencegahan TBC dapat meningkat, membawa Indonesia dan DIY menuju masa depan yang lebih sehat, bebas dari TBC. (Kontributor: Edwin Daru Anggara TO PPM DIY)