• 05 Oktober 2022
• 947
• Info Kegiatan

Bimbingan Teknis Bagi Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) Di DIY

Indonesia memiliki sumber daya alam hayati yang besar dan sebagian telah dimanfaatkan sebagai ramuan obat oleh masyarakat secara turun temurun. Diperkirakan mempunyai 28 ribu spesies tumbuhan dan Indonesia merupakan rumah dari 80% tumbuhan obat dunia. Masyarakat Indonesia telah terbiasa menggunakan obat tradisional sebagai alternatif pengobatan dan untuk menjaga Kesehatan. Dimasa pandemi Covid-19 sebagian besar masyarakat juga mengkonsumsi obat tradisional untuk membantu meningkat daya tahan tubuh.

DIY telah lama dikenal sebagai salah satu pusat pelayanan kesehatan tradisional. Tradisi pengobatan di Kraton Yogyakarta telah terbukti memberikan khasiat kesehatan sehingga menjadi ikon pada banyak produk kesehatan tradisional yang telah diproduksi secara massal. Cukup banyak sarana produksi yang memproduksi obat tradisional yang masuk dalam golongan jamu, ada sekitar 38 sarana UKOT ( usaha kecil obat tradisional). Pembinaan kepada sarana UKOT di DIY terus dilakukan, walaupun di masa pandemi Covid-19 ini pelaksanaan pembinaan Bimtek dilakukan secara daring/online dan melalui telepon atau whattsapp.

Pembinaan terhadap UKOT dilaksanakan dengan tujuan untuk :

-   Pemenuhan CPOTB

Mendukuing pengembangan usaha di bidang obat tradisional agar mampu memenuhi persyaratan teknis Cara pembuatan Obat Tradisional yang Baik.

-   Perlindungan Konsumen

Melindungi masyarakat dari peredaran obat tradisional yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, manfaat dan mutu

-   Pengembangan Usaha

Pembinaan aspek non teknis berupa bimtek pengembangan usaha

-   Kompetensi SDM

Peningkatan kompetensi sumber daya manusia agar lebih maju dan produk obat tradisional mampu bersaing di pasar domestik dan internasional.

Sebagai salah satu pembinaan kepada sarana UKOT di DIY, Dinas Kesehatan DIY telah melaksanakan Bimtek secara daring pada tanggal 18 April 2022, yang diikuti oleh 30 orang Apoteker Penanggung jawab dan pemilik UKOT di DIY, Seksi Farmakmin dan Alkes Dinkes DIY.  Bimtek UKOT dibuka oleh Kepala Bidang SDK Bapak Muh. Agus Priyanto, SKM.,M.Kes mewakili Kepala Dinkes DIY.

Materi yang disampaikan pada saat Bimtek :

1).  CPOTB di DIY dan Perkembangan Obat Tradisional terkini olehRatna Widi Astuti, SF., Apt., M.Sc. dari BBPOM di Yogyakarta.

Disampaikan bahwa penerapanan CPOTB ( cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) bagi sarana UKOT dari aspek perlindungan konsumen, untuk menjamin produk yang dikonsumsi aman, bermutu dan bermanfaat sesuai harapan konsumen terhadap produk.

2).  Perjalanan dan strategi bisnis Herbal Indo Utama oleh Agus Santosa, Apoteker PJ CV. Herbal Indo Utama. CV. Herbal Indo Utama (HIU) merupakan salah satu UKOT yang cukup maju di Provinsi Jawa Tengah. Dipilih sebagai Nara Sumber agar dapat membagikan pengalamannya dan memotivasi sarana UKOT yang ada di DIY untuk berkembang. CV. HIU selain merupakan UKOT juga sudah melakukan diversifikasi usaha dengan produknya berupa : obat tradisional, pangan olahan, kosmetik, PKRT dan  juga kebun herbal seluas 15.000m2 sering dikunjungi oleh siswa sekolah dan masyarakat sebagai tempat karyawisata.

3).  Tindaklanjut hasil pembinaan UKOT tahun 2021-2022 oleh Dra. Anna Jovita Kartika R, Apt, Kepala Seksi Farmakmin dan Alkes Dinkes DIY. Disampaikan hasil pembinaan yang dilakukan dan juga rekapan hasil temuan dari BBPOM Yogyakarta ke sarana UKOT di DIY. Sarana UKOT di DIY belum ada yang menerpakan CPOTB secara penuh masih bertahap, apakah tahap 1 ataupun tahap 2. Temuan di sarana masih banyak didominasi pada aspek hygiene sanitasi baik mayor dan minor, serta aspek dokumentasi baik mayor dan minor.

Harapan kami kedepannya UKOT yang ada di DIY semakin berkembang dan maju, dapat menerapkan CPOTB secara penuh dan meningkat menjadi Industri Obat Tradisional (IOT)