Detail Info Kegiatan


  • 20 Mei 2025
  • 17
  • Info Kegiatan

Berdaya dengan AI: Strategi DIY Libatkan Remaja dalam Penanggulangan HIV/AIDS

Dinas Kesehatan DIY bekerja sama dengan Komisi D DPRD DIY menyelenggarakan kegiatan sosialisasi HIV/AIDS untuk remaja di Dusun Dakawon. Acara yang dipimpin oleh Siti Nurhayah Isfandiari, SKM, MPH ini mengangkat tema "Bergerak Bersama dalam Eliminasi HIV/AIDS - Dengan AI Semua Generasi Muda Ikut Berperan."

Sosialisasi yang diselenggarakan pada Senin (19/5) ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja tentang HIV/AIDS serta mendorong peran aktif mereka dalam upaya eliminasi HIV/AIDS tahun 2030 melalui pembuatan konten media promosi kesehatan.

Data Surveilans Kasus Infeksi (SKI) 2023 di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan tren yang memprihatinkan. Tercatat sebanyak 523 kasus baru HIV dan 187 kasus AIDS selama tahun 2023, dengan kelompok usia produktif 25-39 tahun menjadi kelompok yang paling banyak terinfeksi.

Dari total kasus tersebut, 68% penularan terjadi melalui hubungan seksual berisiko, 21% melalui penggunaan jarum suntik tidak steril, dan 11% melalui penularan dari ibu ke anak dan transfusi darah. Data ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan yang komprehensif dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk remaja.

Dalam sambutannya, H. Muhammad Yazid, S.Ag dari Komisi D DPRD DIY menekankan bahwa kerjasama dengan Dinas Kesehatan DIY terus dilaksanakan dalam hal pelayanan masyarakat. Beliau juga menjelaskan bahwa dinamika pelayanan kesehatan terus mengalami perubahan yang dinamis, termasuk dalam hal penjaminan kesehatan.

"HIV/AIDS adalah penyakit yang mematikan dengan penularan yang sangat mudah. Oleh karena itu, generasi muda perlu mendapatkan sosialisasi ini untuk bisa membantu menyebarluaskan informasi yang tepat kepada masyarakat luas," ungkap Yazid.

Lebih lanjut, Yazid berharap setelah sosialisasi ini para remaja dapat meneruskan pengetahuan yang didapat untuk disebarluaskan kepada masyarakat yang lebih luas.

 

Pengenalan HIV/AIDS

Nur Alvira Pascawati, SKM, MPH dari Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) menyampaikan materi tentang HIV/AIDS. Beliau menjelaskan bahwa HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih dan sistem kekebalan tubuh. Seseorang yang terinfeksi HIV belum tentu menunjukkan gejala, namun jika tidak diobati dapat dengan mudah menularkan virus kepada orang lain.

Materi juga mencakup cara penularan HIV/AIDS, target eliminasi HIV/AIDS 2030, dan peran remaja dalam eliminasi HIV/AIDS. Alvira menegaskan bahwa sudah saatnya generasi muda mengambil peran dalam mengkampanyekan eliminasi HIV/AIDS. Beberapa peran yang dapat dilakukan remaja antara lain:

  1. Mencari informasi yang benar dari grup terpercaya seperti @hivaids.pims, @yaids, @KemenkesRI, dan @Koalisiaids
  2. Menggunakan teknologi secara positif
  3. Mendukung teman ODHA
  4. Melawan mitos dan stigma di lingkungan
  5. Bergabung dengan komunitas Remaja Peduli HIV/AIDS

Pemanfaatan AI dan Teknologi dalam Kampanye HIV/AIDS

Salah satu fokus utama dalam sosialisasi ini adalah pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung kampanye eliminasi HIV/AIDS. Beberapa bentuk pemanfaatan teknologi yang disampaikan antara lain:

  1. Chatbot kesehatan khusus HIV/AIDS dan penyakit reproduksi seperti Tanya Marlo
  2. Media sosial edukatif
  3. Aplikasi edukasi interaktif seperti Gemini dan ChatGPT

Para peserta juga diajarkan cara menggunakan platform desain Canva untuk membuat dan menyebarkan pesan tentang kesehatan dan pencegahan HIV/AIDS. Mereka diminta untuk mendownload aplikasi Canva dan langsung mempraktikkan pembuatan poster tentang HIV/AIDS.

"Dengan menggunakan platform desain seperti Canva, remaja dapat dengan mudah membuat konten visual yang menarik untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan terkait HIV/AIDS," ujar Alvira.

Pentingnya Edukasi dan Peran Remaja

Kegiatan sosialisasi ini menekankan pentingnya edukasi dan peran aktif remaja dalam upaya eliminasi HIV/AIDS. Dengan pemahaman yang benar tentang HIV/AIDS, remaja diharapkan dapat menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA serta berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang tepat kepada masyarakat.

Pemanfaatan teknologi dan AI dalam pembuatan konten promosi kesehatan juga menjadi nilai tambah yang dapat dimanfaatkan oleh remaja untuk menyebarkan pesan-pesan kesehatan dengan cara yang lebih menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Acara diakhiri dengan sesi praktik pembuatan media promosi kesehatan menggunakan Canva, dimana para remaja dapat langsung mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka dapatkan untuk membuat poster tentang HIV/AIDS dan diupload di sosial media (Instagram) dan melakukan tagging ke Instagram @dinas_kesehatan_diy

Melalui kegiatan ini, diharapkan remaja dapat menjadi agen perubahan dalam upaya eliminasi HIV/AIDS di masyarakat, khususnya melalui pemanfaatan teknologi dan pembuatan konten promosi kesehatan yang tepat dan menarik.

 

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 17.409
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 32.441.617