Pengawasan Kualitas Air Minum (PKAM)
Beberapa waktu yang lalu kami telah
membuat artikel terkait dengan “DIY Menuju Pusat Pembelajaran Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)â€. Beberapa
kegiatan sudah dilakukan terkait hal itu antara lain, Sosialisasi dan Advokasi,
Identifikasi permasalahan dan potensi pelaksanaan RPAM Komunitas yang telah dilaksanakan di 5 kabupaten/kota di
DIY sebagai masukan untuk penyempurnaan DIY
sebagai pusat pembelajaran (learning center) RPAM. Kegiatan selanjutnya yaitu
Pelatihan Pengawasan Kualitas Air Minum (PKAM) Berbasis Web. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 7-8 Juni 2017 di Hotel Gallery Prawirotaman
Yogyakarta.
Pengawasan
kualitas Air Minum (PKAM) Berbasis Web didasarkan pada sistem PKAM terdahulu bergantung pada alur manual data cetak mulai
dari Puskesmas ke tingkat Kota dan Kabupaten, lalu Provinsi dan Nasional. Data
yang diterima dan kemudian digabung di tingkat nasional tersebut tidak akurat
dan tidak sesuai. Hal itu disebabkan lemahnya validitas data dan kurangnya
kesepahaman indikator yang digunakan dalam pengumpulan data oleh tenaga
kesehatan dan petugas kesehatan lingkungan yang bekerja di Puskesmas atau
instansi kesehatan kota dan kabupaten. Terbatasnya atau tidak adanya alokasi
dana pada tingkat kota dan kabupaten serta wilayah dibawahnya untuk pengumpulan
basis data juga merupakan faktor lain rendahnya kualitas data di tingkat pusat
Berdasarkan pengalaman manajemen data berbasis jaringan untuk
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang tetap lebih efektif pada saat
ini, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan situs pemantauan kualitas air
minum lain yang mirip pada 2016 lalu. Namun kurangnya kapasitas untuk
memanfaatkan proses pemantauan berbasis situs ini di tingkat nasional dan
daerah menjadi kendala untuk menjalankan sistem ini secara efektif. Tahun ini
Kemkes berencana menyelenggarakan peningkatan kapasitas melalui pengembangan modul
TOT dan mengadakan pelatihan untuk menyiapkan tenaga pengajar dan petugas monev
di Dinas Kesehatan Provinsi, kabupaten/kota, sanitarian terpilih, UPT dan
BBTKL-PP (Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit) di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Memulai sebuah pelatihan untuk
tenaga pelatih (Training of Trainer/TOT)
di DIY dengan keterlibatan instansi
kesehatan dan tenaga kesehatan
lingkungan dari Puskesmas akan membuka peluang untuk mempelajari dan membagi
proses peningkatan kapasitas dan pengoperasian system berbasis web untuk
pengumpulan data, memasukkan data dan alur dari pengawasan kualitas air minum.
Semua tahapan tersebut sangat penting
untuk meningkatkan efektivitas dalam penyediaan data dan pembaruan berkala
kemajuan pengawasan dan pemantauan kualitas air minum.
Tujuan TOT e-monev PKAM adalah membangun
kapasitas petugas monev dan juga bermanfaat bagi tenaga pelatih di tingkat
provinsi dalam instansi pemerintahan maupun pemangku kepentingan terkait.
Sementara, pengoperasian system berbasis web harus bermanfaat untuk
menghasilkan masukan data dan alur yang lebih komprehensif dari puskesmas ke
kota/kabupaten, tingkat provinsi sampai dengan tingkat pusat.
Lokasi
dari usulan intervensi ini adalah Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan
rangkaian kegiatan dalam upaya mendukung mewujudkan Yogyakarta sebagai pusat
pembelajaran RPAM. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Kementerian
Kesehatan, WHO, Dinas Kesehatan DIY dan mitra SPEAK Indonesia selaku pendamping
pelaksanaan RPAM di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kementerian Kesehatan
akan bertanggungjawab melaksanakan aktivitas ini dalam kolaborasi bersama para
mitra termasuk pengembang system ini sebagai fasilitator selama TOT.