Detail Berita


  • 28 April 2023
  • 1.536
  • Berita

Sosialisasi Skrining Tuberkulosis pada Penyandang Diabetes Melitus dengan Metode Foto Toraks: Upaya Kolaborasi dalam Penanggulangan TBC Komorbid di DIY

Pada tanggal 18 April 2023, Dinas Kesehatan DIY melaksanakan acara sosialisasi Skrining Tuberkulosis pada Penyandang Diabetes Melitus dengan Metode Foto Toraks. Acara ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut surat dari Direktur P2M Nomor PM.01.01/2/6978/2022 tanggal 22 November 2022 tentang Pemberitahuan Update Standar Prosedur Operasional Skrining Tuberkulosis pada Penyandang Diabetes Melitus dengan Metode Foto Toraks Tahun Anggaran 2022-2023.

Peserta yang hadir pada acara ini berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, perwakilan fasyankes dari Rumah Sakit Swasta dan pemerintah setiap wilayah. Acara sosialisasi dipandu oleh MC Edwin Daru Anggara (TO PPM DIY), dan dilanjutkan dengan paparan dari Wasor TBC DIY bapak Suharna SKM MPH. Paparan ini membahas surat edaran dari Kemenkes dan Standar Operational Prosedur (SPO) terbaru tentang Sosialisasi Skrining Tuberkulosis pada Penyandang Diabetes Melitus dengan Metode Foto Toraks bersumber dana bantuan Global Fund.

Data kohort tahun 2021 menunjukkan bahwa terdapat 37.613 pasien TBC dengan Diabetes Melitus (DM). Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian TBC dengan komplikasi DM menjadi semakin penting karena prevalensi DM di Indonesia mengalami peningkatan menjadi 8,5% dibandingkan dengan Riskesdas tahun 2013 yaitu 6,9%. Selain itu, tantangan baru seperti koinfeksi TBC HIV, TBC resistan obat (TBC RO), TBC DM, TBC pada anak dan tantangan lainnya dengan tingkat kompleksitas yang makin tinggi juga perlu diatasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan kolaborasi antara layanan pemerintah dan swasta dalam penanggulangan TBC komorbid (HIV dan DM) di Indonesia demi mewujudkan Eliminasi TBC tahun 2030.

Selain paparan mengenai Standar Operational Prosedur terbaru, sosialisasi Skrining Tuberkulosis pada Penyandang Diabetes Melitus dengan Metode Foto Toraks juga mencakup pemahaman mengenai pentingnya skrining TBC pada penyandang diabetes melitus dan metode foto toraks sebagai alat skrining yang efektif.

Dalam konteks penanggulangan TBC komorbid, kerja sama antara berbagai pihak sangatlah penting. Dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota, tenaga kesehatan di rumah sakit, puskesmas/klinik, dan laboratorium yang memberikan pelayanan radiologi memegang peran penting dalam penemuan kasus TBC secara dini.

Program skrining TBC pada penyandang diabetes melitus dengan metode foto toraks yang didukung oleh biaya dari Global Fund Komponen TBC tahun anggaran 2022-2023 menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kolaborasi antara layanan pemerintah dan swasta dalam penanggulangan TBC komorbid di Indonesia.

Pentingnya skrining TBC pada penyandang diabetes melitus disebabkan oleh adanya peningkatan prevalensi DM yang memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk terserang TBC. Oleh karena itu, upaya penemuan kasus TBC secara dini menjadi sangat penting untuk mewujudkan Eliminasi TBC tahun 2030.

Tanggapan peserta acara sosialisasi ini menunjukkan bahwa program skrining TBC pada penyandang diabetes melitus dengan metode foto toraks mendapat dukungan dari banyak pihak. Namun, ada juga peserta yang mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program skrining tersebut.

Sebagai kesimpulan, acara sosialisasi Skrining Tuberkulosis pada Penyandang Diabetes Melitus dengan Metode Foto Toraks yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan DIY merupakan salah satu upaya dalam penanggulangan TBC komorbid di Indonesia. Dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak sangatlah penting untuk mewujudkan Eliminasi TBC tahun 2030. (Edwin Daru Angara/TO PPM DIY)

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 17.481
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.914.348