Seminar Kampus Sehat Bebas TBC: Upaya Perguruan Tinggi dalam Penanggulangan TBC
Pada tanggal 21 Maret 2022, Dinas Kesehatan DIY bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan seminar "Kampus Sehat Bebas TBC" dalam rangka memperingati Hari TBC Sedunia tahun 2023. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan perguruan tinggi dalam penanggulangan TBC.
Acara dimulai dengan sambutan dari Dekan FKM UAD, Ibu Rosyidah Ph.D, yang menyampaikan terima kasih atas dukungan Dinas Kesehatan DIY dalam kegiatan program TBC di UAD. Selanjutnya, Kasie P2 Diskes DIY, dr. Ari Kurniawati MPH, menyampaikan terima kasih atas dukungan FKM UAD dalam pelaksanaan seminar dan berharap agar terus bekerjasama dalam program penanggulangan TBC.
Acara dilanjutkan dengan paparan dari narasumber, yaitu Kasie P2 Diskes DIY yang membahas tentang Analisis Situasi TB di Yogyakarta dan Update Kebijakan Program TB. Kemudian, dr. Tri Setiana Kusumadewi, Sp.PD. Sups. PMK (K), membahas tentang Mengenal Penyakit TBC serta Upaya Pencegahan dan Pengobatan.
Selanjutnya, Liena Sofiana, S.K.M., M.Sc., seorang dosen di FKM UAD, membahas tentang Peluang dan Tantangan Perguruan Tinggi dalam Mendukung Program TBC, dan Apt. Edwin Daru Anggara, M.Sc., MPH TO PPM GF TBC DIY, membahas tentang Upaya Deteksi Dini dalam Penanggulangan TBC.
Acara diakhiri dengan diskusi dan kesimpulan yang dimoderatori oleh Ibu Tyas Aisyah Putri, S.Tr. Keb, M.K.M, seorang dosen di FKM UAD. Kegiatan berjalan dengan baik dan peserta aktif memberikan pertanyaan kepada narasumber. Di akhir acara, peserta juga mengikuti kuis untuk menguji pengetahuan mereka tentang TBC.
Selain kegiatan seminar, kegiatan skrining TBC bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga dilaksanakan di perguruan tinggi. Tujuan skrining TBC di perguruan tinggi adalah untuk mendeteksi adanya kasus TBC dan mencegah penyebaran TBC di lingkungan kampus. Dengan melakukan skrining TBC, perguruan tinggi dapat mengetahui seberapa besar risiko penyebaran TBC di lingkungan kampus dan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko penyebaran TBC.
Skrining TBC di perguruan tinggi juga dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mahasiswa dan staf tentang TBC, serta mendorong mereka untuk menjaga kesehatan dan menerapkan tindakan pencegahan yang tepat. Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah kasus TBC dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan di lingkungan kampus. Semoga kegiatan seminar dan skrining TBC ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi perguruan tinggi dan masyarakat secara luas. (EDA)