Detail Berita


  • 02 Juni 2016
  • 1.427
  • Berita

SECURITY SYSTEM KESEHATAN KITA MASIH MINIM....

        Membangun sistem itu sesuatu yang sudah umum dilakukan setiap organisasi termasuk kesehatan, tapi membangun sistem sekaligus mengoptimalkan keamanannya itu yang belum banyak dilakukan oleh organisasi. Kementerian kesehatan dan jajarannya banyak sekali membangun sistem dan aplikasi-aplikasi pendukungnya, termasuk sistem dan aplikasi yang diterapkan sampai dengan organisasi pada level paling bawah atau puskesmas. Di lingkungan Kementerian Kesehatan pada setiap program juga membangun sistem yang belum terintegrasi, apalagi integrasi dengan bidang lain di luar kesehatan seperti BPJS dan lainnya. Sampai dengan saat ini masih disibukkan dengan upaya-upaya integrasi antar sistem yang sudah dibangun, sehingga belum ada upaya-upaya menjaga keamanan sistemnya.
        Mengingat keamanan sistem ini dipandang sebagai sesuatu yang strategisdan penting, karena sudah ada beberapa upaya gangguan pada sistem seperti gangguan di web site dan lainnya. Selain itu ada beberapa data di bidang kesehatan yang memerlukan pengamanan lebih karena termasuk informasi yang dikecualikan seperti data rekam medis seseorang. Oleh karena itu perlu upaya-upaya lebih optimal untuk mengamankan data dan informasi kesehatan dari gangguan dan akses orang yang tidak berhak.
        Tanggap akan hal tersebut, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan melaksanakan workshop Awareness Keamanan Teknologi Informasi Kesehatan yang berlangsung di Batam pada tanggal 1-4 Juni 2016. Workshop ini diikuti oleh para pengelola data dan informasi dari unit utama Kementerian dan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kab/kota. Nara sumber yang memberikan paparan diantaranya dari akademisi Universitas Guna Darma Jakarta yang sudah banyak pengalaman mengelola keamanan sistem informasi di Indonesia, serta nara sumber lain yang berkompeten. Siklus hidup keamanan sistem. Materi yang disampaikan diantaranya tentang : Howard CERT Taxonomy, Vulnerability Cycle, Attack Possibilities, Gelombang ancaman sistem (fisik, sintatik, semantik) dan materi lainnya.  Ancaman fisik lebih ke arah penyadapan oleh orang yang tidak berhak, Sintatik berarti melakukan remote exploit, sedangkan semantik berupa serangan terhadap pemberitaan yang tidak benar/palsu. Disampaikan juga bahwa kecenderungan serangan sistem bisa diarahkan ke arah human, protocol, soft ware maupun configuration.
        Dengan workshop ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pengelola data dan informasi di lingkungan Kementerian Kesehatan untuk mengamankan sistem yang ada di masing-masing organisasinya. Dari diskusi awal diantara para peserta bahwa umumnya di lingkungan kesehatan masih minim upaya-upaya mengamankan sistem informasi yang sudah dibangun.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 28.296
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.078.522