Detail Berita


  • 24 Februari 2016
  • 1.708
  • Berita

Pertemuan Penguatan PTM PJPD-Kanker

Menurut data surveilens terpadu penyakit tidak menular (STP-PTM) tahun 2014-2015 maka penyakit tidak menular seperti stroke dan penyakit jantung kororner selalu menduduki peringkat pertama penyebab kematian di sarana pelayanan kesehatan di DIY.Penyakit jantung dan stroke dalam sepuluh tahun terakhir selalu masuk dalam 10 penyakit penyebab kematian tertinggi. Analisis tiga tahun terakhir dari data di seluruh rumah sakit di DIY menunjukkan, penyakit-penyakit kardiovaskuler seperti jantung, stroke, hipertensi atau dikenal sebagai penyakit CVD (cardiovasculer disease) menempati urutan paling tinggi penyebab kematian. Sampai dengan tahun 2015 menunjukkan bahwa dominasi kematian akibat penyakit tidak menular sudah mencapai lebih dari 80% kematian akibat penyakit yang ada di DIY (hospital based).  CVD tidak hanya menempati urutan tertinggi penyebab kematian tetapi jumlah kematiannya dari tahun ke tahun juga semakin meningkat seiring semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit-penyakit CVD sebagaimana laporan RS di DIY. Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit turunan bukan menular Penyakit diabetes melitus saat ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Kurang berolahraga dan sering menkonsumsi makanan tak sehat seperti makanan cepat saji (fast food) bisa memicu penyakit diabetes melitus.

Diabetes melitus kini menjadi ancaman yang serius bagi manusia dan telah menjadi penyebab kematian urutan ketujuh di dunia. Diabetes melitus atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini timbul perlahan-lahan dan biasanya tidak disadari oleh si penderita. Penyakit ini dapat menyerang semua organ tubuh. Para penderita usia lanjut bisa mengalami stroke, kelainan jantung, komplikasi ginjal dan saluran kemih, komplikasi pada anggota gerak seperti jari-jari tangan dan kaki, serta kelainan pembuluh darah dan syaraf kaki.     Ada tujuh gejala penyakit diabetes melitus, yaitu sering buang air kecil, cepat lelah dan mengantuk, berat badan menurun drastis, selalu merasa lapar dan haus, gatal-gatal disekitar kemaluan, glukosa darah lebih dari 200  mgr % , dan glukosa darah saat puasa, minimal 8 jam, lebih dari 126,mgr %. Berdasarkan hasil survei tahun 2003, prevelansi diabetes melitus di perkotaan mencapai 14,7 persen dan di pedesaan hanya 7,2 persen.Diabetes Melitus bisa menyebab kelainan yang terjadi pada pembuluh darah retina dan bisa berakhir dengan kebutaan bagi penderitanya. Retinopati Diabetik, begitu kebutaan akibat DM ini dalam bahasa kedokteran. Retinopati Diabetik ini terjadi pada 60% penderita diabetes atau diabetisi yang berumur diatas 15 tahun. Retinopati Diabetik muncul karena adanya kebocoran atau sumbatan pembuluh darah halus di retina serta dapat menyebabkan pembentukan pembuluh darah yang rapuh.  “Namun pembuluh darah rapuh ini sebenarnya bisa di cegah dengan suntikan anti VEGF ke dalam bola mata,” Retinopati Diabetik pada stadium awal biasanya tidak bergejala sehingga sering sekali penderita tidak menyadari. “Sebenarnya kebutaan akibat Retinopati Diabetik ini bisa di cegah melalui Fotokoagulasi laser yang tepat waktu. Namun pada kenyataannya, sebagian penderita sering datang terlambat waktu, hingga kebutaan kadang tidak bisa dihindarkan lagi.

Program pengendalian penyakit tidak menular (PTM) pada tahun 2015 ditujukan pada penguatan pelaksanaan pengendalian PTM di sarana pelayanan kesehatan primer (puskesmas). Kegiatan Program pengendalian PTM meliputi pelatihan deteksi dini dan pengendalian faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), pelatihan deteksi dini kanker leher rahim (KLR) dengan metode IVA (Inspeksi Visual Asam asetat), deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan metode pap smear, serta fasilitasi alat dan bahan deteksi dini PTM dan pertolongan pertama pada kecelakaan dalam 8 menit pertama. Sasaran pelatihan adalah tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer, dan fasilitasi alat dan bahan deteksi dini PTM dan pertolongan pertama pada kecelakaan dalam 8 menit pertama ditujukan untuk puskesmas.

Berdasar hal tersebut di atas, maka Pada Hari Senin dan Selasa tanggal 22-23 Februari 2016 di Aula Dinas Kesehatan DIY telah dilaksanakan pertemuan penguatan PTM PJPD DM dan Kanker, Adapun tujuan kegiatan tersebut dalam rangka memperkuat program pengendalian PPTM. Pertemuan tersebut diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari Kab/Kota dan lintas sektor/program. Adapun narasumber berasal dari struktural Dinkes DIY dan Profesi. (agp 2.0)

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 110.780
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.002.649