Melaksanakan Edukasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GEMA CERMAT) DI KAB/KOTA
Penggunaan
obat yang rasional (POR) merupakan salah satu langkah dalam upaya pembangunan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di setiap fasilitas pelayanan
kesehatan yang aman dan bermutu, sehingga tercapai keselamatan pasien (patient safety). Menurut WHO, penggunaan
obat dikatakan rasional apabila pasien menerima obat yang sesuai dengan
kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dan dalam
periode waktu yang adekuat. Diperkirakan di seluruh dunia lebih dari 50 % obat
diresepkan dan digunakan secara tidak tepat, termasuk di Indonesia. Sampai
dengan tahun 2013, hasil pemantauan dan evaluasi peresepan di fasilitas
kesehatan dasar (Puskesmas) menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik pada
penyakit ISPA Non Pneumonia dan Diare Non Spesifik masih cukup tinggi.
Selain
peresepan secara irrasional oleh tenaga kesehatan dan kurangnya informasi
penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan, penggunaan obat secara
tidak tepat juga dilakukan oleh masyarakat, baik kurangnya kepatuhan pasien
dalam menggunakan obat yang diresepkan maupun dalam pengobatan sendiri
(swamedikasi). Swamedikasi adalah upaya pengobatan sendiri yang dilakukan oleh
masyarakat sebelum mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan
35,2 % menyimpan obat di rumah tangga, dimana 27,8 % dari obat yang disimpan tersebut
adalah antibiotik yang diperoleh tanpa resep. Swamedikasi secara tidak tepat
dapat dilakukan karena berbagai hal seperti kurangnya pengetahuan dan pemahaman
masyarakat tentang pengobatan, tingginya promosi obat oleh produsen melalui
berbagai media, dan kurangnya informasi dari tenaga kesehatan.
Untuk meningkatkan POR pada masyarakat, pada tahun 2015
telah dicanangkan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat).
Gerakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menyimpan dan menggunakan
obat dengan benar. Pelaksanaan gerakan ini melibatkan berbagai pemangku
kepentingan yang terkait dan dilakukan secara masif dalam berbagai pertemuan
dan melalui media. Keterlibatan lintas sektor ini diharapkan dapat menunjang
keberhasilan dan pencapaian tujuan Gerakan.
Sosialisasi terlah dilakukan sejak tahun 2016 dan 2017 di
kabupaten/ kota terpilih, institusi pendidikan dan komunitas masyarakat. Namun
hal ini masih belum memenuhi cakupan masyarakat sehingga perlu dilakukan secara
terus menerus sekaligus dievaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dan dampaknya
terhadap masyarakat.
Berdasarkan
hal tersebut di atas, maka perlu
dilakukan Edukasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat pada
Masyarakat dan stake holder untuk meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan kegiatan GeMa CerMat dan penggunaan
obat secara benar dan rasional. Selain itu perlu dilakukan kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan GeMa
CerMat yang telah dilakukan di kabupaten/ kota terpilih pada tahun sebelumnya.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat dan stakeholder tentang GeMa CerMat dan penggunaan obat
secara benar dan rasional serta terbentuknya jejaring lintas sektor dalam
melakukan edukasi masyarakat dalam peningkatan POR.
1)
Narasumber berasal dari :
a. Pakar/Pengurus Pusat IAI (Pertemuan Sosialisasi)
b. Direktorat Pelayanan Kefarmasian
c. Dinas Kesehatan Provinsi/Pengurus Daerah IAI
2)
Peserta sebanyak :
·
40 orang Apoteker AoC di hari I
·
200 orang di hari II, berasal dari :
- Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
- Dinas/Lembaga Pemerintah di
Provinsi/Kabupaten/Kota
- Organisasi
Profesi Kesehatan (IAI, IDI, PAFI, PPNI, IBI)
- Organisasi
Kemasyarakatan
- Organisasi
Kepemudaan
- Organisasi
Kemahasiswaan dari Perguruan tinggi
atau institusi pendidikan kesehatan lainnya
- Apoteker Agent of
Change (AoC) terpilih
- Media massa/ blogger/ jurnalis lokal.
Pertemuan
ini dilaksanakan pada hari : Senin –
Selasa
pada tanggal 15 – 16 Oktober 2018 tempat :
Hotel Grand Inna
Maliobor Jl.
Malioboro No.60, Suryatmajan, Danurejan,
Kota Yogyakarta