Kajian Pengembangan Kesehatan Tradisional
Pandemi Covid-19 merubah situasi dan kondisi sehingga menjadi titik balik dan momentum yang tepat untuk reposisi Blueprint Pengembangan Kesehatan Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mempunyai keanekaragaman tradisi dan budaya termasuk obat dan pelayanan kesehatan tradisional
Dalam sambutan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DIY menyatakan bahwa DIY mempunyai banyak sumber daya baik dari manusia maupun bahan yang bisak digerakkan / digunakan untuk pengembangan kesehatan tradisional.
Sehubungan dengan perkembangan waktu yang terjadi termasuk adanyan Pandemi Covid 19 ini menyebabkan Jogja Agro Tecnho Park yang ada di Kulon Progo yang diharapakan dapat digunakan sebagai galeri “Tombo Ati” sebagai galeri jamu belum sesuai yang diharapkan.
Dengan perkembangan tersebut, maka Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan kegiatan Kajian Pengembangan Kesehatan Tradisional guna mengevaluasi dan menyesuaikan Blueprint Pengembangan Kesehatan Tadisional Dinas Kesehatan Daerah Istimewa sessua dengan situasi dan kondisi sekarang. Pelaksanaan Kajian ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2022.