KAJI BANDING DINAS KESEHATAN SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR INOVASI SEKOLAH TERPADU LANSIA GINASTEL DI PUSKESMAS IMOGIRI I
Pada hari Jum’at 18 Oktober 2024, Puskesmas Imogiri I Bantul DIY, mendapatkan kunjungan 36 orang dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda yang terdiri dari berbagai macam profesi. Ada 15 profesi yang memiliki inovasi di Tingkat kota dan kabupaten. Rombongan sampai di Puskesmas Imogiri jam 08.00 WIB dan langsung acara sambutan dan pemaparan tentang Inovasi Sekolah Terpadu Lansia GINASTEL.
Sambutan selamat datang disampaikan oleh Kepala Bidang SDK Dinas Kesehatan Bantul, drg. Sapta Adisoka, PhD dan Kepala TU Puskesmas Imogiri I Bantul Ibu Heni Tri Hastuti, SKM. Sambutan dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda diwakili oleh Kepala Bidang SDK, Bapak Budi Setiawan, S. Kep. Beliau menyampaikan, sangat tertarik dengan inovasi GINASTEL yang sudah sukses dilaksanakan di Puskesmas Imogiri I Bantul dan akan melakukan studi tiru, dipraktekan serta dikembangkan GINASTEL di Kota Samarinda.
Penjelasan tentang inovasi GINASTEL disampaikan oleh drg Prasasti Bintarum. Beliau menyampaikan dari latar belakang, proses pelaksanaan Inovasi GINASTEL, dampak inovasi, dukungan dan kendala di lapangan. Sampai saat ini ada 5 Sekolah Terpadu GINASTEL dengan siswa lansia sejumlah 405 orang. Dalam acara diskusi, banyak pertanyaan yang disampaikan oleh peserta. Antara lain, bagaimana cara mengajak kader Kesehatan dan lintas sektor bisa mendukung secara penuh dan kompak. Ada juga yang bertanya, apakah ada pedampingan ekonomi untuk siswa lansia. Dari Bapak Kabid SDK Dinkes Samarinda, menanyakan, apakah ada siswa lansia yang bertemu jodoh di sekolah lansia.
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab oleh drg. Prasasti Bintarum, untuk mendapatkan dukungan dan support dari kader Kesehatan dan desa, tipsnya adalah menjalain hubungan yang baik, komunikasi aktif dan motivasi positip serta ditunjukkan hasil atau dampak dari Sekolah Terpadu Lansia GINASTEL. Untuk pedampingan ekonomi dilakukan pedampingan dan motivasi pada lansia untuk tetap melakukan kegiatan produktif antara lain beternak ayam, membuat sncak (maknan ringa) yang dijual, membuat ecobric dan lain-lain. Sedangkan masalah berjodoh siswa lansia, sampai saat ini, di sekolah lansia belum ada lansia janda dan duda yang menikah.
Setelah acara diskusi, dilanjutkan pemberian cinderamata dari Dinkes Samarinda ke Puskesmas Imogiri I Bantul. Dari Puskesmas Imogiri I Bantul memberikan Buku Pedoman GINASTEL dan Profil Sekolah Terpadu Lansia GINASTEL.
Jam 09.30 langsung menuju Lokasi Sekolah Terpadu Lansia GINASTEL di Garjoyo Imogiri. Sampai disana disambut oleh Bapak Lurah Imogiri, Bapak Dukuh Garjoyo, KAK GILAN (Kader Penggerak Gigi Sehat Lansia)dan siswa-siswa lansia dengan menyanyikan lagu “Gosok Gigi 2 kali Sehari’.
Rombongan melihat dan mengamati, alur kegiatan Sekolah Terpadu Lansia, Dari lansia datang, absen, cek tensi, timbang berat badan dan skrining kesehatan gigi. Setelah itu lansia duduk rapi di kursi siap menerima pelajaran. Materi untuk lansia yang sudah S2 (Standar 2 ) kali ini adalah, Tips Sehat Selama Cuaca Panas dan Xerostomia (Mulut Kering). Setelah pelajaran, tanya jawab dengan rombongan. Ada siswa lansia berusia 85 tahun yang Bernama Simbah Basuki, menyampaikan sudah 19 tahun sakit jantung coroner. Tapi tetap semangat mengikuti kegiatan sekolah lansia dan menyalurkan hobbi beternak ayam. Sampai saat ini diberi kesehatan dan bahagia bersama lansia-lansia lain aktif ikut kegiatan sekolah lansia. Pada akhir acara sekolah lansia, ditutup dengan aktifitas fisik bersama yaitu dengan senam lansia “Prau Layar’. Dan semua pun bahagia ceria, menari bersama lansia-lansia GINASTEL.
Alhamdulillah, tepat jam 11.00 WIB acara ditutup. Rombongan pamit, merasa puas dengan kunjungan ini, berharap di Samarinda bisa segera ada kegiatan Sekolah Lansia GINASTEL.