Isolasi Mandiri di Rumah vs Pandemi Bisakah? Oleh : Seksi Kes. Dasar, Rujukan dan Kes. Khusus
Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta terus melonjak belakangan ini. Rumah sakit – rumah sakit nyaris penuh dan rumah sakit rujukan yang ter SK kan oleh Kementerian Kesehatan maupun Gubernur DIY sudah kewalahan bahkan kehabisan tempat tidur dan ruang isolasi, sementara pasien dengan covid-19 terus berdatangan, sehingga pasien harus mengantri di IGD di beberapa rumah sakit. Peningkatan kasus Covid-19 saat ini memang sudah melebihi gelombang sebelumnya. Fasilitas kesehatan menjadi berkurang dan terjadi kepanikan masyarakat, kalua tidak disadari segera akan berdampak buruk.
Kepanikan masyarakat makin terasa dan membuat kita tidak bisa berpikir jernih. Ketika hasil swab positive orang segera ingin ke rumah sakit dan di rawat, sedangkan gejala Covid-19 tiap orang beda – beda dan tidak semua perlu di rawat di rumah sakit, ada orang-orang yang bisa menjalani pemulihan melalui isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan dokter puskesmas setempet dan dukungan lingkungan sekitarnya. Nah… pasien terkonfirmasi positif Covid -19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan sebenarnya bisa melakukan isolasi mandiri (isoman) atau karantina di rumah.