MENGAPA ANGGARAN PERLU DIEFISIENSI?
Salah satu aspek keberhasilan pembangunan kesehatan adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk membiayai pelaksanaan pembangunan tersebut. Regulasi sudah mengamanatkan bahwa 10 % dari total anggaran sebaiknya dialokasikan untuk kesehatan. Walaupun berbagai daerah masih beragam dalam praktek mengalokasikan anggarannya.
Anggaran untuk Kementerian Kesehatan terus mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun dan hampir mencapai 5 % dari total anggaran Negara, dan 25 % diantaranya untuk alokasi JKN khususnya PBI. Untuk mengevaluasi pelaksanaan dana Dekonsentrasi Tahun 2016 dilaksanakan pertemuan evaluasi yang dilaksanakan di Depok pada tanggal 23-25 November 2016.
Pada
kegiatan ini menghadirkan nara sumber dari Direktorat Jenderal Anggaran
Kemenkeu, Biro Keuangan dan Anggaran Kemenkes, serta dari Pusat Data dan
Informasi Kesehatan Kemenkes. Dari
kegiatan ini dapat diketahui sampai sejauh mana pelaksanaan penyerapan anggaran
dana Dekonsentrasi tahun 2016 khususnya Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya, juga menjaring informasi tentang hambatan-hambatan apa
saja yang dialami di daerah dalam pelaksanaan kegiatan. Pada pertemuan tersebut juga didiskusikan tentang mengapa perlu dilakukan efisiensi anggaran? Seperti diketahui bahwa anggaran kesehatan baik bersumber dari APBD maupun APBN mengalami efisiensi pada bulan September yang lalu. Para nara sumber menyampaikan bahwa efisiensi perlu dilakukan karena memang kemampuan negara dalam membiayai pembangunan termasuk kesehatan sangat terbatas. Arahan presiden Jokowi juga mengamanatkan bahwa kegiatan pembangunan diprioritaskan untuk kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, akibatnya ada beberapa kegiatan di bidang kesehatan mengalami efisiensi pada tahun 2016 ini.