Bagaimana Kesiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pada Destinasi Wisata?
Pertumbuhan destinasi wisata baru di daerah-daerah di Indonesia semakin
tumbuh subur dan berkembang, hal ini didukung juga oleh perkembangan IT dengan
pemanfaatan media sosial untuk sarana penyebarluasan informasi. Seiring dengan
tumbuhnya destinasi tempat wisata ini, perlu didukung fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai sehingga kebutuhan wisatawan akan pelayanan kesehatan
pada daerah wisata khususnya daerah dengan 10 destinasi wisata akan dapat
terpenuhi.
Kebutuhan akan pelayanan kesehatan ini tentunya berbeda antar daerah,
karena setiap destinasi wisata mempunyai keunggulan lokal yang berbeda dan
bervariasi. Begitu juga potensi bahaya yang harus disiapkan terkait dengan
pelayanan kesehatan juga berbeda. Oleh karena itu perlu disiapkan SOP tentang kesiapan
fasilitas, tenaga dan sarana pendukung pelayanan
kesehatan pada destinasi wisata. Sektor
pariwisata tentu saja memerlukan kerjasama antar daerah dan lintas sektor untuk
upaya mewujudkan kesiapan fasilitas kesehatan dalam mendukung kebutuhan
pariwisata.
Kerjasama Forum Komunikasi Daerah Mitra Praja
Utama (FKD-MPU) yang terdiri dari 10 provinsi mencoba melakukan pertemuan
dengan berdiskusi serta mendengarkan paparan dari nara sumber dari Direktorat
Pelayanan Kesehatan Tradisional, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Jawa
Tengah dan dari akademisi UGM Prof. Laksono Trisnantoro. Acara berlangsung di
Hotel Lorin Solo pada tanggal 26-28 September 2018. Kesepakatan ini akan
menghasilkan rekomendasi bersama diantara 10 provinsi yang selanjutnya dapat
diimplementasikan pada masing-masing daerah.