Detail Berita


  • 04 Maret 2016
  • 3.906
  • Berita

Pekan Imunisasi Nasional Polio (8-15 Maret 2016), DIY tidak melaksanakan?

Berdasarkan press release pada tanggal 4 Maret 2016, DIY dipastikan tidak mengikuti PIN Polio sesuai dengan surat dari Kementerian Kesehatan RI No. PM.01.02/Menkes/530/2015, tanggal 19 Oktober 2015, tentang Dukungan dalam Rangka Eradikasi Polio dan Crash Program Campak 2016 dan surat edaran Menteri Dalam Negeri No. 441/323/SJ, tanggal 2 Februari 2016 tentang Dukungan dalam Rangka Eradikasi Polio dan Crash Program Campak 2016, serta hasil Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan PIN Polio yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI di Bogor tanggal 11 Februari 2016.

Latar belakang  DIY tidak mengikuti PIN Polio 2016 karena sejak tahun 2007 DIY sudah menggunakan Inactivated Polio Vaccine (IPV) untuk mencapai eradikasi Polio 2020 yaitu vaksin polio yang berasal dari virus polio yang sudah dimatikan dan diberikan secara injeksi pada balita, cakupan imunisasi Polio di DIY cukup tinggi dan merata (98%) serta adanya surveilans lingkungan yang membuktikan bahwa di lingkungan tidak ditemukan adanya sirkulasi virus polio liar maupun virus polio yang berasal dari vaksin, serta kinerja surveilans yang baik pada anak yang bergejala seperti polio (lumpuh layuh mendadak)  tidak ditemukan virus polio.

"Cakupan itu melebihi target nasional sebesar 95 persen. Belum ada provinsi yang mencapai rekor setinggi DIY", tegas Plt Kepala Dinas Kesehatan DIY  Drs. Sulistiyo, SH.CN.MSi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinkes DIY, drg. Daryanto Chadorie, M.Kes. menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan tidak menemukan indikasi penyebaran virus polio liar maupun virus polio yang berasal dari anak. 

Meskipun demikian, Kepala Dinas menghimbau kepada masyarakat bahwa : apabila mendapat tamu yang membawa anak balita (usia 0-59 bulan) dari luar DIY yang belum mengikuti PIN pada tanggal 8-15 Maret 2016 supaya segera membawa anaknya ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di luar DIY yang melaksanakan PIN, misalnya Klaten, Muntilan, Magelang, Purworejo, Wonogiri dll untuk mendapatkan imunisasi polio oral (OPV).

Secara umum, tujuan dilaksanakannya PIN Polio adalah tercapainya eradikasi polio di dunia pada akhir tahun 2020. Sedangkan tujuan khusus dari kegiatan tersebut adalah :
  1. Memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi (herd immunity) cukup tinggi dengan cakupan > 95%.
  2. Memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0-59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus polio sabin (vaksin.

Maka dari itu semua anak usia 2-59 bulan harus sudah mendapatkan imunisasi Polio supaya mempunyai kekebalan individu terhadap serangan virus polio liar. Untuk anak balita usia 2-59 bulan yang berdomisili di DIY dan belum mendapatkan imunisasi Polio (IPV) sebanyak 3 kali diharapkan segera mengunjungi Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk mendapatkan imunisasi Polio. 

Dampak bagi anak di DIY yang tidak mendapatkan imunisasi Polio (IPV) adalah tidak mempunyai kekebalan terhadap virus Polio sehingga mudah terserang penyakit Polio dan cacat seumur hidup bahkan bisa sampai menimbulkan kematian. Disamping itu apabila terjadi KLB Polio di daerah perbatasan dengan DIY, maka anak yang tidak pernah mendapatkan imunisasi Polio atau tidak lengkap imunisasi Polionya mempunyai risiko yang sangat besar untuk terserang Polio. 

Untuk kewaspadaan, saat ini di Negara Pakistan dan Afganistan masih ditemukan virus polio liar dan dikhawatirkan bisa sampai di Indonesia termasuk DIY apabila cakupan imuniasi Polio tidak tinggi dan merata. Pengalaman kejadian KLB Penyakit Polio liar di Cidahu Sukabumi Jawa Barat tahun 2005 yang dibawa oleh tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di Timur Tengah dan menjangkit pada anak-anak di sekitar tempat tinggal TKW hingga menyebar sampai ke seluruh Pulau Jawa dan Sumatera kecuali DIY. Saat itu DIY terbebas dari serangan penyakit Polio karena cakupan imunisasi tinggi dan merata, tetapi saat ini mulai ada penolakan terhadap pemberian imunisasi sehingga dikhawatirkan virus Polio liar menyerang pada anak-anak yang tidak diimunisasi.


***ar2016

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 5.659
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 29.671.024