Suspek Dengue Berdasarkan Pelaporan SKDR DIY Minggu Ke-23 Tahun 2019
Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia mengembangkan sistem informasi kewaspadaan dini
penyakit potensial wabah/KLB yang disebut dengan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini
dan Respon). SKDR dikembangkan untuk mengetahui kondisi penyakit potensial
wabah/KLB secara cepat dari seluruh wilayah di Indonesia. Output utama SKDR
adalah alert yang harus segera direpon oleh Dinkes Kabupaten/Kota. Sebagian
besar penyakit pada laporan SKDR dilaporkan sebagai suspek. Kewaspadaan dini
terhadap demam bedarah dilaporkan melalui suspek dengue. Sampai dengan minggu
ke-23 Tahun 2019 terdapat 2401 suspek dengue di DIY, dengan distribusi suspek
tertinggi di Kabupaten Sleman sebanyak 871 kasus, dan terendah di Kabupaten
Kulon Progo 133 kasus. Jika dibandingkan dengan Tahun 2018, suspek dengue
sampai dengan minggu ke-23 Tahun 2019 di DIYmeningkat dibanding periode yang
sama pada Tahun 2018. Pada minggu ke-23 Tahun 2019, suspek dengue meningkat di
Kabupaten Bantul dengan total pelaporan suspek baru sebanyak 25 suspek dan
cenderung menurun pada kabupaten yang lain di Daerah Istimewa Yogyakarta.