Dari Sampah Bisa Menjadi Barang Bernilai Ekonomi
Sukunan merupakan desa
wisata dengan kesadaran dan kemampuan mengatasi persoalan global terkait
pengelolaan lingkungan dan pengolahan sampah. Tak hanya sampah organik, bahkan
sampah unorganik pun mampu diolah menjadi barang-barang dengan nilai kebermanfaatan
yang tinggi dan bernilai ekonomi. Kemampuan ini telah menginspirasi banyak
pengelola sampah, baik di Indonesia maupun dari manca negara.
Ada begitu banyak hal
yang dapat dipelajari di Desa Wisata Sukunan, mulai dari membuat rancang bangun
sistem pengolahan sampah, daur ulang kertas dan plastik, membuat biopori secara
praktis, membuat kompos, pupuk cair dan inokulan, hidroponik, bertani, beternak,
memanfaatkan sterofoam menjadi batako, pot, dan sebagainya hingga membuat aneka
kerajinan daur ulang. Sementara di bidang kesenian pengunjung bisa belajar
karawitan.
Sebagai sebuah kampung wisata lingkungan (ecotourism),
Kampung Sukunan menawarkan berbagai paket wisata berupa pelatihan berbasis
lingkungan yang sarat dengan nuansa edukasi dan rekreasi. Misalnya, sistem
pengolahan sampah mandiri, pelatihan pembuatan kerajinan dari plastik,
pelatihan pembuatan kerajinan dari kain perca, pelatihan pembuatan kompos rumah
tangga, hingga atraksi khas pedesaan seperti angon bebek, membajak sawah,
menanam benih, hingga memanen padi. Wisata edukasi berbasis lingkungan ini
cocok diberikan mulai dari murid TK hingga mahasiswa perguruan tinggi maupun
masyarakat umum untuk menumbuhkan rasa peduli untuk menjaga lingkungan.
Dalam kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah DIY Tahun 2019 yang
berlangsung di Hotel Tentrem Yogyakarta, Kampung Wisata Sukunan juga
berpartisiasi dengan membuka stand dan menampilkan berbagai hasil olahan sampah
mulai dari tas, pernak – pernik hiasan rumah, pupuk organik hasil pengolahan
sampah dan lainnya. Stand ini banyak
mengundang perhatian peserta Rakerkesda dengan bertanya langsung dan berdiskusi
serta sebagian membeli hasil olahan sampah tersebut sebagai souvenir.