Orientasi Proses Asuhan Gizi Puskesmas
Pada saat ini Indonesia masih dihadapkan pada berbagai permasalahan gizi, khususnya masalah gizi kurang seperti stunting dan wasting. Untuk mengatasi masalah gizi kurang ini dibutuhkan intervensi yang komprehensif dan tepat pada tingkat perseorangan dan masyarakat.
Tenaga kesehatan Puskesmas perlu memiliki kemampuan dalam penanganan masalah gizi di wilayahnya. Peran tenaga kesehatan dalam menjalankan tanggung jawabnya perlu dilengkapi dengan pedoman yang dapat menjadi panduan. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan menyusun buku pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas yang dapat digunakan sebagai pedoman praktis bagi tenaga kesehatan di Puskesmas dalam melaksanakan asuhan gizi.
Pada tahun 2020, Pedoman Proses Asuhan Gizi Puskesmas telah diupdate untuk disesuaikan dengan kebijakan dan tahapan intervensi yang diberikan. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mendukung tersedianya tenaga kesehatan yang kompeten dan menjamin kualitas pelayanan gizi, maka Kementerian Kesehatan menyelenggarakan kegiatan Orientasi Proses Asuhan Gizi Puskesmas. Orientasi dilakukan secara daring dengan peserta pengelola program gizi di DInas Kesehatan Provinsi serta Dosen Politeknik Kesehatan Jurusan Gizi yang mengampu mata kuliah Gizi Masyarakat.
Daerah Istimewa Yogyakarta mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Orientasi pada Angkatan kedua bersama dengan 16 provinsi lainnya. Orientasi dilakukan dalam dua hari Selasa dan Rabu, 28-29 September 2021. Pada hari pertama Direktorat Gizi Masyarakat membuka acara dan memaparkan tentang Kebijakan Proses Asuhan Gizi. Materi dilanjutkan dengan pemaparan Manajemen Asuhan Gizi Puskesmas oleh Ir. Tatang S.Falah, M.Sc. dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi). Pada sesi di siang hari dijelaskan tentang Pedoman Asuhan Gizi (PAG) Individu dan Masyarakat meliputi konsep dasar dan contoh PAG Individu dan Masyarakat oleh ibu Gunarti Yahya, DCN, MM, RD.
Kegiatan orientasi dilanjutkan pada hari kedua dimulai dengan refleksi oleh peserta tentang materi yang telah mereka peroleh pada hari pertama. Hari kedua ini peserta dibagi menjadi 4 kelompok dan masing-masing diberi soal studi kasus terkait PAG individu dan PAG masyarakat. Hasil diskusi kelompok ini kemudian dipresentasikan lalu dibahas bersama dengan fasilitator dan narasumber. Diharapkan semua peserta mampu memahami proses asuhan gizi puskesmas ini dan nantinya akan dapat menularkan ilmunya kepada petugas di puskesmas di masing-masing wilayahnya.