Detail Info Kegiatan


  • 05 Desember 2022
  • 712
  • Info Kegiatan

Monitoring dan Evaluasi Public Private Mix (PPM) TBC bersama Lintas Sektor

Pada tanggal 28-29 November 2022 Dinas Kesehatan DIY mengadakan kegiatan Monev PPM TB DIY di Hotel Indoluxe Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan beberapa OPD di DIY antara lain Bappeda DIY, Dinas Sosial DIY, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DIY, Kemenkumham DIY, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, LLDIKTI Wilayah V, BKKBN DIY. Pertemuan ini juga diikuti oleh Organisasi Profesi (IDI DIY, IAI DIY, PPNI DIY, dan IBI DIY ) dan Mitra Komunitas yaitu Kopi TBC DIY, PERSI DIY, ARSI DIY, ASKLIN DIY, SIKLUS INDONESIA, PPTI DIY, SINERGI SEHAT INDONESIA, PKBI Yogyakarta, Zero TB Yogyakarta, Nayantaka (Paguyuban Perangkat Desa) DIY, BPJS Kesehatan KC Sleman, BPJS Kesehatan KC Yogyakarta.Dari unsur Perguruan Tinggi diwakili oleh HPU UNISA YOGYAKARTA, HPU UAD, HPU UMY, HPU UII, HPU UNRIYO, HPU STIKES WIRAHUSADA, dan HPU Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Sedangkan perwakilan Fasyankes diwakili oleh RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS Panti Rapih, RSUP Dr. Sardjito, Klinik IDI Bantul, Klinik HM Sosrimharjo, dan Klinik Pratama Harmony.

 

Acara monev PPM ini dipandu oleh Apt. Edwin Daru Anggara, M.Sc., MPH selaku TO PPM Dinkes DIY. Kegiatan hari pertama diisi oleh pemaparan situasi TB, capaian PPM DIY serta kabupaten/kota dan Praktek Baik Pelibatan Multi Sektor dalam Program TB di Kabupaten Sleman. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan sambutan dan pembukaan.

dr. Ari Kurniawai, MPH selaku Kepala Seksi Pengendalian Penyakit mewakili Ibu Setyarini Hestu Lestari, SKM, M.Kes Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya dr. Ari menyampaikan permohonan maaf karena Ibu Kabid P2 tidak dapat hadir. Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa kegiatan Monev PPM ini dapat menjadi kegiatan untuk evaluasi dan merencanakan kegiatan PPM agar lebih optimal mendukung program TB DIY secara lebih luas.  Setelah memberikan sambutan dr.Ari melanjutkan dengan paparan capaian TB di DIY yang belum mencapai target yaitu baru mencapai 40% dari target 90%. Untuk mendukung pencapaian target tersebut diharapkan peran dari lintas sektor.

Materi kedua disampaikan oleh Bapak. Suharna, SKM, MPH selaku Wasor TB Dinkes DIY. Beliau memaparkan target dan capaian PPM di DIY. Beberapa target dalam indikator PPM sudah tercapai antara lain jumlah DPPM di kabupaten kota, proporsi RS Pemerintah dan Swasta yang lapor kasus TB. Namun untuk target jumlah penemuan kasus di tiap fasyankes belum tercapai. Secara umum capaian sampai dengan november 2022 ini lebih tinggi dari tahun 2021

Materi ketiga berupa pemaparan capaian PPM dari 4 Kabupaten/Kota di DIY. Pemaparan pertama diawali dari Wasor TB Kota Yogyakarta, pemaparan kedua oleh Wasor TB Kabupaten Bantul, Pemaparan ketiga oleh Wasor TB Kabupaten Gunungkidul, Pemaparan Kempat oleh Wasor TB Gunungkidul dan Pemaparan Terakhir oleh Kasie Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman. Secara umum capaian PPM di tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021 namun peran fasyankes dalam penemuan terduga dan kasus TB belum optimal.

Materi Keempat tentang praktik baik pelibatan multi sektoral dalam program TB disampaikan oleh dr. Seruni Kasie Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman. Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa di Sleman kegiatan screening TB dengan melibatkan program lain seperti PTM dan dukungan lintas sektor tingkat desa dan kecamatan menjadikan kegiatan TB menarik. Ada bazar dan juga pameran serta kegiatan senam yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan ACF.

Pada hari kedua dimulai dengan penyampaian rangkuman materi hari pertama oleh Apt. Edwin Daru Anggara, M.Sc., MPH selaku TO PPM Dinkes DIY. Selanjutnya disampaikan materi terkait Praktik baik layanan TB Klinik IDI Bantul yang disampaikan oleh Dokter sekaligus direktur Klinik IDI Bantul yaitu dr. Dimas Caesar Kurniawan, MARS. Dalam paparannya dr. Dimas Caesar Kurniawan, MARS menyampaikan bahwa jumlah pasien yang dilayani dari awal tahun 2022 terus meningkat. Sepanjang tahun 2022 ditemukan 90 terduga TB dan 4 pasien TB yang diobati di klinik IDI Bantul. dr. Dimas Caesar Kurniawan, MARS mendorong agar klinik klinik bisa berperan sampai ke pengobatan pasien.

Materi selanjutnya yaitu disampaikan oleh dr. Bambang Sigit Riyanto, SpPD. KP yang menyampaikan materi upaya peningkatan pencapaian target PPM dengan pelibatan multi sektoral sekaligus sebagai pengantar diskusi. Dalam paparannya beliau menyampaikan beberapa strategi  penanggulangan TB menuju Eliminasi TB salah satunya dengan pelibatan semua pihak untuk mendukung eliminasi TB.

Dalam sesi diskusi peserta dibagi menjadi 4 kelompok yang membahas terkait 3 point utama yaitu peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan penemuan terduga TB, dan upaya dalam mendukung pengobatan. Hasil diskusi secara umum setiap pihak berperan untuk meningkatkan kesadaran terkait TB untuk masing masing instansi. Untuk melakukan penemuan terduga dan kasus TB masing masing instansi akan melakukan screening TB menggunakan aplikasi sobat TB. Komunitas akan melakukan pendampingan terhadap pasien yang terdiagnosa TB sampai pengobatan sampai selesai, selain itu diusulkan pasien TB yang selesai menyelesaikan pengobatan mendapatkan hadiah.

Kegiatan hari kedua ditutup oleh dr. Ari Kurniawati, MPH dengan menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlah mengikuti dan berkontribusi dalam kegiatan Monev PPM di DIY. Beliau berharap dengan dukungan multi sektoral capaian program TB pada umumnya bisa meningkat

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 22.857
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.163.232