Lomba Flashmob HKN Ke-55 Jogja
Flashmob, secara harfiah diartikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan untuk melakukan suatu hal seperti lelucon konyol yaitu berteriak selama 30 detik dan cepat menyebar. Flash Mob sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu flash yang berarti sekejap atau kilat dan mob yang berarti kerumunan. Makanya, setiap gerakan flash mob pasti melibatkan banyak orang dan hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
Di era digital media social saat ini, suatu konten sangat diburu untuk dipamerkan di media social, terutama konten yang menampilkan diri sendiri. Selain bentuk upaya mendapatkan sebuah pujian, hingga sebuah ekspresi diri, apa pun bias dilakukan untuk mendapatkan sebuah konten. Semakin menarik dan menantang, sebuah konten akan semakin cepat menjadi viral, dan semakin banyak menarik peminat. Melakukan flashmob adalah salah satu konten yang dianggap dapat dengan cepat mendapatkan popularitas dan viral di media social. Wujud flashmob yang paling diminati adalah dance. Ya, flashmob dance. Melakukan gerakan dance secara bersama-sama, secara singkat, cepat, dan dengan konsep kombinasi keteraturan gerakan masa yang menimbulkan keindahan.
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-55 yang jatuh pada tanggal 12 November 2019, Dinas Kesehatan DIY melaksanakan kegiatan lomba flashmob bagi siswa SMA sederajat di DIY. Lomba dilaksanakan pada hari Jumat, 18 November 2019. Peserta lomba yang terdaftar adalah sebanyak 10 tim, sedangkan sebagai juri lomba adalah perwakilan dari ISI, BPO DIY, dan UNY.
Lomba dimulai pada pukul 07.00 WIB, diawali dengan registrasi dan pengundian. Tepat pukul 08.00 WIB, tim pertama melmpertunjukkan aksi dancenya. Lomba berakhir pada pukul 11.00 WIB dengan pengumuman juara lomba. Lomba ini dijuarai oleh tim SBH Karagmojo Gunungkidul, yang berhasil memadukan flashmob dengan edukasi kesehatan.
Dengan penyelenggaraan lomba flashmob, diharapkan dapat memacu kreatifitas pelajar, serta mendorong pelaksanaan aktivitas fisik oleh pelajar guna mendukung pengurangan resiko kejadian penyakit tidak menular.