Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan bersama seluruh tenaga promosi kesehatan, ilmu perilaku, dan kesehatan lingkungan dan Imunisasi di Daerah Istimewa Yogyakarta
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK.01.07/MENKES/1462/2023 tentang Pemberian Imunisasi Japanese Echepalitis di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2023-2024, disebutkan bahwa Pelaksanaan introduksi imunisasi Japanese Encephalitis akan dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mulai Tahun 2024.
Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus(ensefalitis virus) di seluruh dunia dan merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Asia termasuk di Indonesia. Pelaksanaan imunisasi tambahan massal JE akan dilaksanakan selama dua bulan penuh pada bulan September-Oktober 2024 dengan Target cakupan adalah minimal 95%. Kemudian pelaksanaan introduksi imunisasi JE dilaksanakan setelah imunisasi tambahan massal selesai dengan target sasaran anak usia 10 bulan dan terintegrasi dengan program imunisasi rutin lainnya.
Salah satu keberhasilan suatu program adalah bagaimana suatu program tersebut bisa tersampaikan dengan baik di masyarakat. Guna mendukung kesuksesan pelaksanaan imunisasi JE, diperlukan penguatan komunikasi dan promosi yang kuat dan penyampaian media secara masif di Masyarakat baik media cetak maupun media elektronik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan peningkatan kapasitas petugas yang akan melakukan upaya promotif pelaksanaan imunisasi JE yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas, Dinkes Kabupaten/kota, Dinkes Provinsi)
Penguatan komunikasi memainkan peran penting dalam meningkatkan tingkat keberhasilan program imunisasi Japanese Encephalitis (JE). Komunikasi yang efektif antara penyedia layanan kesehatan, masyarakat, dan pemerintah dapat membantu dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, mengatasi kekhawatiran atau keraguan yang mungkin ada, serta membangun kepercayaan terhadap program imunisasi. Informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang manfaat vaksinasi JE, prosedur pelaksanaannya, dan potensi risiko atau efek sampingnya dapat membantu dalam meningkatkan tingkat partisipasi dan cakupan imunisasi. Selain itu, melalui komunikasi yang efektif, dapat dibangun pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan vaksinasi di komunitas yang rentan terhadap penyakit ini, sehingga membantu dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Japanese Encephalitis secara efektif
Sebagai upaya untuk berkontribusi dalam peningkatan kapasitas terlebih kapasitas penggerak kesehatan di tengah masyarakat terlebih di bidang Literasi Digital khususnya di bidang kesehatan dan penguatan capaian imunisasi JE (Japanese Encephalitis) , maka Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) yang merupakan mitra Siberkreasi dengan dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi serta sejumlah pengampu kepentingan terkait bermaksud menyelenggarakan Capacity Building Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan bersama seluruh tenaga promosi kesehatan, ilmu perilaku, dan kesehatan lingkungan dan Imunisasi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 30 April 2024 berlokasi di Balai Pelatihan Kesehatan DIY dengan peserta 175 orang terdiri dari Bidan, Semua Jabatan Fungsional Kesehatan, Sanitasi Lingkungan, Perawat, Epidemiologi Kesehatan, TPKIP semua jenjang dan Widyaiswara.
Kegiatan di Buka Oleh Ibu Kepala Dinas Kesehatan DIY (Ibu drg. Pembajun Setyaningastutie, Mkes) dilanjutkan penyampaian materi terkait KAP (Komunikasi Antar Pribadi), Teknik Bangun keakraban, teknik mendengarkan dan berbicara, model individu kebal hoaks dan verifikasi hoaks, teknik kunci komitmen dan alat bantu permainan. Penyampaian materi dikemas oleh Portal Kesehatan Masyarakat dengan menyenangkan dan menggunakan permainan sehingga audience sangat antusias mengikuti workshop sampai dengan akhir.
Harapanya setelah mengikuti kegiatan ini, peserta workshop sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dapat meningkat kemampuan dalam hal literasi digital Imunisasi JE khususnya terkait penanganan hoaks di masyarakat dan mampu menyampaikan informasi terkait pelaksanaan imunisasi JE kepada kader/masyarakat dengan menggunakan teknik KAP yang baik.