Detail Artikel


  • 13 Juni 2023
  • 410
  • Artikel

Integrasi Menu Pilihan Pasien Tanpa Kelas Dengan Sim RS

Rumah Sakit Pratama Yogyakarta merupakan rumah sakit rujukan dari pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama (PPK-1), puskesmas dan dokter keluarga.Rumah Sakit Pratama Yogyakarta memberikan fasilitas Rawat Inap tanpa kelas yang setara kelas III. Peningkatan mutu layanan berkelanjutan menjadi misi penting RS selaras dengan kebijakan Kementerian Kesehatan.Salah satu aspek pendukung penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pemberian layanan prima kepada pasien adalah penyelenggaraan makanan rumah sakit yang menjadi tanggungjawab instalasi Gizi Rumah Sakit.

Instalasi Gizi Rumah Sakit memiliki bertanggung jawab dalam penyelenggaraan makanan rumah sakit mulai dari perencanaan menu hingga pendistribusian makanan kepada pasien.Kementerian kesehatan telah menegaskan bahwa tatalaksana layanan Gizi yang prima ditujukan dalam rangka mencapai status kesehatan yang optimal melalui pemberian diit yang tepat.Dalam pelaksanaan kegiatan gizi, rumah sakit perlu memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang salah satunya ditunjukkan darisisa makanan pasien ≤ 20%.Berdasarkan hasil evaluasi Rumah Sakit Pratama ditemukan bahwa pada tahun 2017-2020, sisa makanan pasien di Rumah Sakit Pratama Yogyakarta masih belum dapat memenuhi standar pelayanan dalam hal sisa makanan pasien sebesar miminal ≥ 20%.

Penelitian Ronitawati, Puspita, & Citra (2017) menemukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan sisa makanan di Rumah Sakit yadanya hubungan faktor internal (keadaan psikis, dan faktor pengobatan) dan faktor eksternal (mutu mkanan, makanan dari luar rumah sakit dan lingkungan tempat perawatan) dengan sisa makanan.Lebih lanjut disampaikan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi sisa makanan adalah lingkungan tempat perawatan.Sementara penelitian oleh Nurqisthy, Adriani, & Muniroh (2017) menemukan bahwa pasien yang merasa puas terhadap pelayanan makanan rumah sakit memiliki tingkat kecukupan energi dan protein yang lebih baik.

Berdasarkan data evaluasi RS Pratama memperlihatkan bahwa pada tahun 2020 tingkat sisa makanan pasien mencapai 25,02 % melebihi SPM yang ditetapkan. Tingkat sisa makanan ini juga menjadi indikasi dari gambaran kepuasan / ketidakpuasan pasien terhadap sajian makanan rumah sakit. Hasil kajian tingkat kepuasan pasien RS Pratama di akhir tahun 2019 menunjukkan bahwa 22,9% pasien RS Pratama menyatakan tidak puas dengan sajian makanan.  Hasil kajian memperlihatkan bahwa ketidakpuasan dan sisa makanan yang tinggi tersebut disebabkan pasien kurang tertarik.Pelayanan menu makanan pasien yang kurang bervariasi dan penyajian kurang menarik menjadi pemicunya.Masalah belum bervariasinya menu juga didukung belum adanya keterlibatan pasien dalam pemilihan menu.

Ronitawati, et al. (2017) dan hasil penelitian oleh Anggraeni, et al. (2017) menyampaikan bahwa evaluasi menu secara berkala penting untuk dilakukan dikaitkan peningkatan mutu pelayanan instalasi Gizi kepada pasien.Lebih lanjut disampaikan bahwa disarankan untuk dapat melakukan evaluasi menu secara berkala (6 bulan sekali).Selama periode 2019-2020 penulis telah mencoba melaksanakan kajian di RS Pratama. Kajian masih dilaksanakan manual dalam pengumpulan data, yang diinput dan diolah dengan cara manual pula. Pengerjaan secara manual tersebut memiliki kelemahan karena membutuhkan waktu panjang dan kemungkinan human error dalam pengumpulan data dan input data. Dibutuhkan pembaharuan dalam rangka menghasilkan data yang kontinyu,mudah dalam pengolahan dan menghasilkan informasi yang cepat.Perkembangan berkelanjutan juga berarti membutuhkan dokumentasi data yang baik, aman dan dapat diunggah dengan cepat sebagai bahan perbandingan dari waktu ke waktu.

Berdasarkan gambaran tersebut penulis selanjutnya telah menetapkan adanya permasalahan dalam kualitas pemberian makanan rumah sakit di RS Pratama yang berkaitan dengan belum bervariasinya menu, belum adanya keterlibatan pasien dalam pemilihan menu, dan sistem surveylan yang belum baik. Kondisi tersebut selanjutnya telah memicu gagasan penulis untuk megembangkan program dengan memberikan pilihan kepada pasien atas menu yang bervariasi namun sesuai kondisi pasien sebagai cara menumbuhkan minat.

 

Penulis : Penulis Any Rochana Basjir, SKM, S.Tr.Gz

 

Daftar Pustaka

Anggraeni, D., Ronitawati, P., & Hartati, L.S. 2017. Hubungan Cita Rasa dan Sisa Makanan Lunak Pasien Kelas III di RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang.Nutrire Diaita Vol.9, No.1.Diakses melalui https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Nutrire/article/view/1723/1537.

Kemenkes RI. (2013). Penyelenggaraan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 129/Menkes/SK/11/2008 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit

Nurqisthy, A., Adriani, M., & Muniroh, L. 2017.Hubungan Kepuasan Pelayanan Makanan dengan Tingkat Kecukupan Energi dan Protein Pasien di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya.Media Gizi Indonesia, Vol. 1, No. 1 Januari–Juni 2016: hlm. 32–39. DOI: 10.20473/mgi.v11i1.32-39.

Ronitawati, P., Puspita, M., & Citra, K. 2017.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sisa Makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Jakarta Utara Tahun 2017.Health Science Growth (HGS) Journal, Vol. 3, No. 1, 2018. Diakses melalui https://journal.unsika.ac.id/index.php/HSG/issue/view/131

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 36.335
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.595.656