Detail Info Kegiatan


  • 23 Maret 2020
  • 4.171
  • Info Kegiatan

Dinas Kesehatan DIY Sukses Selenggarakan Workshop SITB

Tuberkulosis atau TBC masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global. Program Penanggulangan Penyakit (P2) TBC di Indonesia menggunakan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) sejak tahun 1995. Salah satu komponen penting dalam strategi DOTS adalah pencatatan dan pelaporan yang berkualitas. Pencatatan dan pelaporan yang berkualitas dapat tercapai apabila dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai standar. Pencatatan kasus TBC di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan formulir-formulir standar, sedangkan pelaporan kasus TBC menggunakan sistem informasi.

Sistem Informasi TBC yang diimplementasikan di Indonesia saat ini merupakan salah satu alat bantu yang digunakan oleh Kementerian Kesehatan dalam melakukan surveilans kasus TBC secara nasional. Saat ini ada dua aplikasi pelaporan yaitu aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu (SITT) untuk pencatatan dan pelaporan TBC sensitif obat dan aplikasi e-TB Manager untuk pencatatan dan pelaporan TBC resistan obat.

Berdasarkan alur diagnosis TBC terbaru sesuai dengan Permenkes No. 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan TBC menuntut aplikasi atau sistem informasi yang digunakan harus berubah dan menyesuaikan. Mulai tahun 2020, Subdirektorat Tuberkulosis telah mengembangkan sistem informasi yang merupakan penggabungan antara SITT dan e-TB Manager yaitu Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB). SITB ini digunakan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan data TBC sensitif obat dan TBC resistan obat, pengelolaan logistik, laboratorium dan terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan lainnya (SIMRS, P-Care, SIP, dll). Program TB nasional di masa yang akan datang hanya akan memiliki satu software untuk pencatatan dan pelaporan data TB yaitu SITB. SITB diharapkan berperan dalam mensukseskan target program Penanggulangan TBC nasional yaitu eliminasi pada tahun 2030 dan Indonesia bebas TBC tahun 2050.

Tanggal 22-25 November 2019 telah dilaksanakan Workshop SITB Nasional di  Hotel Kyriad Muraya Kota Banda Aceh yang dikuti oleh perwakilan 34 provinsi se-Indonesia. Tahapan selanjutnya adalah Workshop SITB tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota. Dinas Kesehatan DI Yogyakarta telah berhasil menyelenggarakan Workshop SITB tingkat provinsi pada hari Selasa-Kamis, tanggal 21-23 Januari 2020 di Hotel Santika Yogyakarta. Workshop ini bertujuan untuk membekali petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar mampu menggunakan aplikasi SITB dan mampu melatih petugas fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. Workshop diikuti oleh 5 orang petugas pengelola P2 TBC (wasor), 5 orang data officer TBC (DO) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-DIY, 2 orang pelaksana pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) dari Laboratorium Mikrobiologi FKKMK UGM dan dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, serta 3 orang petugas pengelola P2 TBC dari Dinas Kesehatan DIY. Narasumber workshop adalah drh.Berty Murtiningsih, M.Kes (Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY) dan fasilitator terdiri dua orang yaitu Suharna, SKM, MPH (pengelola program P2 TBC Dinas Kesehatan DIY) dan Ika Nur Utami, A.Md. (Pengelola Farmasi Dinas Kesehatan DIY). Pada akhir workshop, peserta dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sudah membuatkan akun SITB semua petugas pengelola TBC di seluruh puskesmas dan rumah sakit dan membuat rencana workshop SITB di masing-masing kabupaten/kota pada bulan Maret 2020. Seluruh kegiatan workshop SITB ini dilaksanakan dengan dukungan dana hibah GF ATM komponen Tuberkulosis Dinas Kesehatan DIY.(Dalkit)

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 18.649
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.086.160