RAKOR SI-PROKOL ?
Siprokol memuat informasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan petugas promkes Puskesmas, selama ini kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas belum bisa dipantau dan dianalisis secara optimal, baik oleh Puskesmas, Kabupaten dan Provinsi.
Laporan pelaksanaan kegiatan promkes selama ini dilakukan secara manual dengan program excel dan di kirim melalui email yang dilakukan secara berjenjang (Puskesmas ke Kabupaten dan kemudian Kabupaten ke Provinsi)bertahap, permasalahan jika ada data baru tidak segera terupdate sampai tingkat kab/Kota maupun Provinsi. Inilah dasar diadakan Siprokol. Promosi kesehatan butuh sebuah system informasi yang dapat menampung data promosi kesehatan di tingkat Puskesmas.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Maksud dan tujuan Siprokol adalah mengembangkan aplikasi yang sudah ada dan memberikan ketersediaan data pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas, Data promosi kesehatan di puskesmas antara lain menampilkan informasi cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga per indikator, cakupan PHBS di sekolah dengan 8 indikator, cakupan desa siaga aktif menurut strata (pratama, madya, purnama, mandiri), cakupan strata posyandu aktif , pemanfaatan dana desa min 10% untuk UKBM.
Rakor si prokol dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 25 januari 2018 bertempat di Aula B Dinas Kesehatan DIY dengan mengundang 30 peserta dari Petugas Promkes Kab/Kota dan Puskesmas yang sudah dilatih siprokol pada tahun 2016. Tujuan rakor untuk mengevaluasi siprokol yang sdh ada dan masukan 2 pengembangan yang diperlukan
Hasil evaluasi secara umum Siprokol masih belum ada menu yang mengingatkan petugas untuk mengisi laporan, blm ada visualisasi foto kegiatan yang bisa di input, petugas masih bingung memilah data, laporan capaian kinerja promkes belum terintegrasi, masih sedikitnya petugas yang dilatih, kabupaten/ kota belum memanfaatkan data si prokol, belum ada ferivikasi di tingkat kab/kota.
Dari hasil evaluasi maka rekomendasi pertemuan harapannya si prokol bisa ditambah aplikasi dan dapat memuat data yang dapat di manfaatkan kab/kota maupun Provinsi serta ada ada evaluasi di tingkat Kab/ Kota.