Yuk, Kita Jauhkan Diabetes Pada Anak
Diabetes tidak hanya dialami oleh dewasa maupun lansia, akan tetapi anak-anak juga memiliki peluang besar mengalami diabetes. Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan gula darah yang tinggi akibat gangguan fungsi insulin, sedangkan insulin berfungsi merubah gula darah menjadi energi. Terdapat 2 tipe diabetes yaitu diabetes tipe 1 yang disebabkan autoimun yang membuat fungsi pankreas rusak, dan diabetes tipe 2 (resistensi insulin). Pada anak - anak, mayoritas mengalami diabetes tipe 1 sehingga membutuhkan terapi insulin seumur hidup. Akan tetapi tidak sedikit juga anak-anak yang mengalami diabetes tipe 2 yang disebabkan pola hidup yang tidak sehat, dan rata-rata pasiennya adalah remaja.
Faktor risiko terjadinya diabetes pada anak :
1. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh gangguan autoimun yang berawal dari virus yang pada akhirnya merusak pankreas
2. Diabetes tipe 2 disebabkan pola hidup yang tidak sehat, terlalu banyak mengkonsumsi gula, kurang olahraga, makan tidak dengan gizi seimbang.
Gejala diabetes pada anak sama dengan dewasa, yaitu mengalami 3P :
1. Poliuri atau sering buang air kecil, khususnya di malam hari. Hal ini terjadi apabila kadar gula melebihi 180mg/dl, sehingga gula akan keluar bersama urine. Untuk menjaga agar urine mengandung gula tak terlalu pekat, tubuh akan menarik air sebanyak mungkin ke dalam urine, sehingga volume urine yang keluar banyak dan sering.
2. Polidipsi atau sering merasa haus dan minum air sebanyak-banyak. Hal ini disebabkan banyaknya urine yang keluar, badan akan kekurangan air atau dehidrasi. Untuk mengatasi hal tersebut, tubuh akan mengeluarkan sinyal haus yang berlebihan.
3. Polifagi atau nafsu makan meningkat. Karena insulin yang bermasalah, pemasukan gula ke dalam sel tubuh kurang sehingga energi yang dibentukpun kurang. Itu sebabnya orang menjadi lemas, sehingga otak akan mengira bahwa kurang energi terjadi karena kurang makan. Oleh karena itu, tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan menimbulkan rasa lapar sehingga tumbullah rasa lapar yang tiada henti.
Selain itu penurunan berat badan yang drastis dan badan yang selalu terasa lemas juga merupakan gejala diabetes.
Beberapa tips mencegah diabetes pada anak:
1. Menerapkan pola makan yang sehat
Pastikan anak mendapatkan makanan yang seimbang dan bergizi. Kurangi konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan, serta tingkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan protein sehat. Berikan contoh yang baik kepada anak dengan turut embiasakan pola makan sehat di keluarga. Dengan begitu, risiko diabetes tidak hanya ditekan pada anak, tetapi juga anggota keluarga lainnya.
2. Lakukan Aktifitas Fisik
Dorong anak untuk bergerak lebih banyak. Aktivitas fisik yang teratur membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Ajak anak untuk bermain di luar, bersepeda, atau berpartisipasi dalam olahraga yang disukainya.
3. Pantau Berat Badan
Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes pada anak. Pastikan anak memiliki berat badan yang sesuai dengan mengelola asupan makanan dan memastikan bahwa ia aktif secara fisik.
4. Batasi Screen Time
Batasi waktu anak di depan layar, seperti televisi, komputer, atau ponsel. Terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengarah pada gaya hidup yang tidak aktif dan peningkatan risiko obesitas.
5. Beri Contoh Gaya Hidup Sehat
Anak-anak cenderung meniru apa yang dilihat dari orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, contohkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif di depan mereka.
6. Kesehatan Mental itu Penting
Stres dan kecemasan juga dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk risiko diabetes. Berikan dukungan emosional yang diperlukan dan pastikan anak memiliki outlet untuk mengatasi stres, seperti bermain, berkreativitas, atau berbicara dengan orang dewasa yang dipercayainya.
Dikutip dari berbagai sumber