WASPADA NYAMUK PEMBAWA PENYAKIT
WASPADA NYAMUK PEMBAWA PENYAKIT
Nyamuk pembawa virus penyakit semakin merajalela di musim hujan, beberapa di antaranya menyebabkan deman berdarah, chikungunya dan yang terbaru Zika. Bagaimana pencagahan dan penanganannya?
Deman Berdarah Dengue( DBD) disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (Ae). Gejala awal DBD antara lain deman tinggi mendadak sepanjang hari, sakit kepala, nyeri saat menggerakkan bola mata, nyeri punggunng kadang disertai tanda perdarahan. Pada kasus berat, dapat timbul nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna syok, hingga kematian. Masa inkubasi penyakit ini tiga sampai 14 hari, tapi umumnya empat sampai tujuh hari.
Tidak ada obat yag secara langsung membunuh virus Dengue. Penanganan biasanya dengan pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan darah tepi terutama trombosit, hematokrit serta pemeriksaan Uji serologi yaitu IgM dan lgG. Jika pasien harus dirawat diberikan cairan dan obat sesuai keadaan dan beratna keluhan serta meningkatkan keadaan umum pasien.
Yang lebih penting DBD dapat dicegah dengan memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar yang dikenal dengan istilah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu Menguras bak penampungan air minum, Menutup rapat penampungan air , dan Memanfaatkan kembali barang bekas yang masih layak pakai. Plus-nya adalah taburkan bubuk larvasida di penampungan air, gunakan obat nyamuk atau antinyamuk, atau kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, atar cahaya dan kebisaan menggantung pakaian di dalam rumah.
Chikungunya vector penularan nyamuk ini sama dengan DBD, yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala yang terjadi biasanya badan terasa deman diikuti linu di persediaan. Timbul rasa pegal-pegal, juga rasa sakit pada tulang-tulang.
Nyeri sendi juga terasa di tangan, jari, lengan dan bahu. Selain itu, timbul bintik-biintik kemerahan hampir dengan deman berdarah. Sakit sendi akan diraakan selama sepekan dengan lama masa inkubasi tujuh sampai 10 hari. Bedanya dengan demah berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat renjatan, maupun kematian.
Untuk mencegahnya, sama seperti yang dilakukan terhadap deman berdarah, yaitu membersihkan lingkungan dari jentik dan genangan air secara teratur, serta 3M (mengubur, menimbun, dan menguras).
Zika virus memilki kesamaan dengn virus Dengue. Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, yaitu Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan Aedes albopictus pada beberapa daerah lain.
Gejala infeksi virus ini mirip dengan infeksi virus Dengue, yaitu deman, lemas, sakit kepala nyeri otot dan sendi. Pada beberapa kasus Zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan kompliikasi autoimun. Masa inkubasinya juga sama, selama dua hari hingga seminggu. Faktor kemiripan gejala ini yang kadang menyebabkan virus Zika sulit terdeteksi awalnya.
Gejala yang membedakan adalah pasien yang terpapar virus Zika akan mengalami bintik kemerahan atau ruam tubuhnya serta mengalami konjungtiva (mata kemerahan karena radang). Selain itu, berbeda dengan DBD, setelah dilakukan pemeriksaan lab. Infeksi virus ini justru tidak menurunkan trombosit.
Virus Zika yang menginfeksi ibu hamil diduga bias menularkan ke janinnya dan menyebabkan bayi lahir kelainan ukuran kepala kecil (mikrosefail) hingga menimbulkan cacat permanen. Dugaan lain, virus ini bias menular melalui hubungan seksual.
Hingga kini belum ada vaksin ataupun pengobatan spesifik untuk virus Zika. Sama seperti pada DBD untuk mencegah datangnya nyamuk Aedes, lakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M Plus, menggunakan kelambu, memakai losion atau obat nyamuk , menggunakan baju tertutup. (FM)