WASPADA GANGGUAN KESEHATAN MENTAL!
Hallo Sobat Jogja! Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat dan bahagia selalu!!
Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar bersama tentang kesehatan mental. Semoga dengan membaca artikel ini bisa membantu kita untuk memahami apa itu kesehatan mental, apa saja jenis gangguan kesehatan mental dan cara mencegah serta pengobatannya.
Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya.
Kesehatan mental adalah isu yang banyak dibahas akhir-akhir ini, terutama setelah ditemukan banyaknya kasus gangguan kesehatan mental yang terjadi di kalangan orang-orang berusia muda. Di zaman sekarang, gangguan kesehatan mental bisa terjadi pada siapa saja, terutama orang yang sulit beradaptasi dengan perubahan.
Walau tidak mengakibatkan kematian secara langsung, gangguan kesehatan mental bisa menyebabkan penderitaan berkepanjangan, baik bagi penderita, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Kesehatan mental sendiri dibutuhkan agar seseorang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, sehingga dapat menyadari kemampuannya sendiri, mengatasi tekanan, bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi untuk orang-orang lain. Menurut WHO, seseorang dikatakan sehat mentalnya jika ia sehat utuh secara fisik, rohani dan sosial.
Jenis dan Gejala Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental kebanyakan sulit dikenali, dan seringkali tidak disadari oleh penderitanya sendiri. Berbagai jenis gangguan kesehatan mental bahkan lebih dapat dideteksi oleh orang terdekat. Apa saja gangguan kesehatan mental yang sering terjadi?
1. Gangguan Kecemasan
Merupakan kondisi mental yang ditandai dengan kecemasan yang berlebihan, berlarut-larut, dan sulit dikendalikan. Orang dengan gangguan kecemasan atau GAD (Generalized Anxiety Disorder) sering merasa khawatir atau cemas terhadap berbagai hal, bahkan tanpa alasan yang jelas. Kecemasan yang dirasakan bisa berlangsung hampir setiap hari selama berminggu-minggu. Gejala yang timbul antara lain rasa gelisah atau tegang yang berlebihan dan terus-menerus, ketegangan otot atau tremor, kesulitan berkonsentrasi, sulit tidur, kelelahan berlebihan, ketakutan terhadap hal yang tidak rasional, sesak nafas, sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan.
2. Depresi
Gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa sedih berkepanjangan dan kehilangan minat melakukan kegiatan sehari-hari, yang bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Untuk menegakkan diagnosa depresi. dibutuhkan dua diantara tiga gejala utama yang berlangsung minimal selama 2 minggu, yaitu suasana hati yang depresif/murung, hilangnya minat dan kegembiraan, serta berkurangnya energi. Gejala-gejala lainnya yang dialami penderita adalah perubahan nafsu makan, gangguan tidur, menurunnya kemampuan berkonsentrasi, ketidakmampuan mengambil keputusan, rasa tidak tenang, perasaan tidak berguna, merasa bersalah dan putus asa, memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri bahkan bunuh diri.
3. Gangguan Psikosis
Merupakan gangguan mental, yang ditandai dengan adanya gangguan kemampuan menilai realita, disertai dengan gangguan reaksi emosional, komunikasi dan hendaya (disabilitas/ketidakmampuan) dalam berhubungan dengan orang lain di sekelilingnya, dimana kapasitas mental seseorang, respon atau reaksi emosional, kemampuan menilai realita, komunikasi, dan hubungannya dengan manusia lain mengalami gangguan. Gangguan psikosis bisa muncul dalam bentuk mendengar suara yang hanya didengar oleh dirinya sendiri (halusianasi pendengaran),berbicara atau tertawa sendiri, curiga berlebihan, merasa dirinya seseorang yang hebat (waham kebesaran), bicara kacau dan sulitdimengerti, marah tanpa sebab, mengamuk, menarik diri, tidak maumandi, tidak menjaga kebersihan diri, buang air kecil/besar sembarangan.
Salah satu contoh gangguan psikosis adalah Skizofrenia, yang merupakan gangguan jiwa kronis, ditandai dengan terganggunya kemampuan menilai realita, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasa, dan bertindak. Penderita skizofrenia dapat mengalami penurunan fungsi dan kemampuan dalam pekerjaan, sekolah, maupun kehidupan sosialnya. Ciri-ciri orang yang mengalami skizofrenia meliputi halusinasi, enggan bersosialisasi, menarikdiri, kehilangan motivasi, hingga kurang merawat diri.
4. Gangguan Bipolar
Dialami oleh lebih dari 60 juta orang di dunia, gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang drastis. Penderita bisa merasa sangat sedih dan putus asa pada suatu waktu, kemudian menjadi sangat senang di waktu lainnya.
Gejala orang yang mengalami gangguan bipolar tergantung fasenya, yaitu fase mania (naik) dan depresi (turun). Pada fase mania, penderita bipolar merasa sangat bersemangat, senang dan pikirannya berpacu. Namun, pada saat bersamaan juga bisa merasa gelisah, sensitif dan mudah tersinggung.
Pada fase ini penderita kerap mengambil keputusan secara emosional, yang mungkin akan disesali di kemudian hari. Sedangkan pada fase depresi, penderita akan merasa sangat sedih, hampa dan putus asa, kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari dan sulit mengambil keputusan.
Pencegahan Gangguan Kesehatan Mental
1. Menjaga kesehatan fisik dengan berolahraga dan pola makan yang sehat
2. Beristirahat yang cukup
3. Membangun kebiasaan berpikir positif
4. Membangun kemampuan menghadapi masalah
5. Menghindari kebiasaan buruk yang memicu stres
6. Membangun dukungan sosial yang positif
7. Mencari dukungan profesional jika dibutuhkan?
Penanganan Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental bukan vonis atau stigma yang harus dihindari. Dengan penanganan yang baik, gangguan kesehatan mental bisa diatasi, antara lain dengan
1. Pemberian Obat-obatan
Konsultasikan kepada dokter atau psikiater untuk mendapatkan resep obat-obatan, yang dapat mengobati gejala-gejalanya dengan mengubah senyawa kimia pada otak. Obat-obatan yang diresepkan biasanya berupa antidepresan, golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs). Obat-obatan yang diberikan oleh tenaga profesional tidak akan menyebabkan ketergantungan, sepanjang penderita mentaati aturan minum obat sesuai saran.
2. Psikoterapi
Melalui psikoterapi, psikiater dan psikolog klinis akan mengarahkan penderita untuk menyampaikan perasaan dan pikirannya. Kemudian, membimbingnya untuk mengubah pola pikir dan perilaku dari negatif ke positif, serta mengelola emosi dan perasaannya dengan baik.
3. Stimulasi pada Otak
Stimulasi ini berupa terapi elektrokonvulsif, stimulasi elektro magnetik transkranial, stimulasi saraf vagus dan pengobatan eksperimental yang disebut stimulasi otak dalam (deep brain stimulation).
4. Kelompok Dukungan
Dengan bergabung dalam kelompok dukungan, penderita akan bertemu orang-orang yang mengalami gangguan mental sejenis dan sudah berhasil mengatasi penyakitnya, sehingga bisa berbagi pengalaman dan membimbing satu sama lainnya.
5. Perawatan di Rumah Sakit
Jika penderita membutuhkan pengawasan ketat terhadap gejala dan gangguan yang dialaminya, dokter atau psikiater akan menyarankan untuk menjalankan perawatan di rumah sakit. Tujuannya untuk mencegah kondisi gawat darurat, seperti percobaan bunuh diri, dan kondisi gaduh gelisah pada penderita skizofrenia.
6. Perawatan Mandiri
Penderita gangguan kesehatan mental yang masih berada dalam tahap ringan sampai sedang bisa menjalani rawat jalan dengan obat dan terapi dari psikiater dan psikolog. Namun, dibutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungan untuk membantu perawatan penderita.
Nah, itu tadi sedikit informasi mengenai kesehatan mental. Bagaimana Sobat Jogja? Apakah ada dari Sobat Jogja yang mengalami gejala gangguan kesehatan mental? Atau ada orang-orang disekitar kita yang mengalami gangguan kesehatan mental? Yuk kita bersama-sama menjaga kesehatan mental kita dan orang-orang sekitar untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Tetap semangat Sobat Jogja! Salam sehat jiwa dan raga!! (sdp).