Detail Artikel


  • 28 Mei 2025
  • 148
  • Artikel

SPREAD : STRATEGI MENGATASI DISPARITAS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI YOGYAKARTA

Yogyakarta adalah daerah istimewa di Indonesia. Daerah ini terkenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya. Banyak orang mengagumi keindahan dan tradisinya. Namun terdapat kenyataan bahwa tidak semua orang di Yogyakarta punya kesempatan yang sama dalam kesehatan. Terjadi kesenjangan dalam mendapatkan layanan kesehatan. Beberapa daerah memiliki banyak dokter dan perawat, sementara daerah lain mengalami kekurangan. Ini menjadi masalah serius.

Kesenjangan ini memiliki akar yang dalam dan bukan masalah yang mudah untuk mendapatkan jawabannya. Banyak tenaga kesehatan yang lebih menyukai bekerja di daerah perkotaan. Sementara di daerah pedesaan seperti di kawasan selatan Yogyakarta menghadapi tantangan karena terlihat kurang menarik bagi tenaga kesehatan. Hal ini berarti orang yang tinggal di kawasan tersebut dapat lebih sedikit mendapat layanan kesehatan. Ini adalah masalah sistemik yang membutuhkan perhatian seksama.

Dampak dari akses yang tidak merata ini cukup besar. Saat orang sedang terganggu kesehatannya, ternyata dirinya tidak bisa dengan mudah bertemu dokter. Mereka mungkin harus menempuh perjalanan jauh untuk berubah. Hal ini tentu membutuhkan waktu dan uang yang mungkin tidak mereka punya atau mencukupi.

Menyadari hal ini adalah langkah pertama yang harus ditangkap. Kesehatan yang baik seharusnya bukan kemewahan. Kesehatan adalah hak asasi manusia bagi setiap orang. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melihat masalah ini dengan jelas dan memahami bahwa tindakan segera sangat dibutuhkan.

 

Untuk menjawab tantangan ini, lahirlah SPREAD.

 

SPREAD adalah rencana khusus yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. SPREAD dapat diterjemahkan dari bahasa Inggris sebagai penyebaran. Namun, SPREAD di sini merupakan akronim dari strategi pengembangan redistribusi dalam mengatasi disparitas. Artinya, SPREAD merupakan sebuah strategi untuk pemerataan tenaga kesehatan.

Strategi ini dirancang dengan tujuan membawa keseimbangan dalam sistem layanan kesehatan. SPREAD ingin memastikan bahwa akses layanan kesehatan yang adil dapat tercapai bagi setiap warga. SPREAD mendasarkan kepada bagaimana membuat layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah.

SPREAD mewakili pendekatan yang proaktif dan penuh pertimbangan yang menunjukkan komitmen dan dedikasi kuat dari pemerintah daerah DIY untuk mencapai kesetaraan kesehatan bagi semua orang. SPREAD merupakan peta jalan untuk mencapai pemerataan yang bukan hanya perbaikan sementara atau solusi sederhana. Ini adalah strategi yang menyeluruh dan jangka panjang.

Untuk mengatasi permasalahan disparitas tersebut, dalam implementasinya, SPREAD diwujudkan dalam empat bentuk program, yaitu

1. Program Integrasi Internship Dokter (PINTER DOK).

  • Program ini ditujukan mengatasi disparitas distribusi dokter khususnya di kawasan selatan. Integrasi ini dilakukan dengan mengelola kebutuhan dan menetapkan prioritas wahana sehingga diharapkan wilayah kekurangan akan mendapatkan pemenuhan dokter.

2. Forum Komunikasi Mediasi Redistribusi Dokter Spesialis (FORKOMRED SPESIAL).

  • Inovasi muncul sebagai respons kekurangan dokter spesialis yang banyak terjadi di kawasan selatan. Kendala utama meliputi faktor kultural dan terbatasnya komunikasi informasi dalam proses distribusi dokter spesialis.

Forum dibentuk dengan tujuan sebagai wadah komunikasi dan mediasi untuk menyelesaikan masalah kekurangan. memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan spesialis dan memberikan perlindungan bagi dokter spesialis yang bertugas.

3. Magang Mahasiswa Dan Magang Lulusan Baru (MAWA MLUBAR).

  • Mawa Mlubar dirancang sebagai kolaborasi program magang mahasiswa dan lulusan baru sebagai sumber daya Puskesmas dengan mengintegrasikannya dalam layanan Puskesmas.

4. Sistem Layanan Informasi Redistribusi Dan Advokasi Mutu (SLIRAMU)

  • dikembangkan untuk penyediaan basis advokasi kebijakan tenaga kesehatan dengan menyajikan informasi cepat. akurat dan valid bagi pemangku kepentingan. Seliramu berupaya membangun data basis SDMK yang komprehensif dengan kapasitas analisis yang baik sekaligus sebagai media early warning system untuk perizinan tenaga kesehatan serta sebagai alat pemantauan, pengawasan, dan pertukaran data dengan berbagai lembaga dan organisasi untuk peningkatan validitas dan kemanfaatan data.

 

SPREAD telah mendapat dukungan berbagai pihak diantaranya berbagai perhimpunan Dokter Spesialis, Organisasi Profesi Kesehatan, Penyelenggara Pendidikan di bidang kesehatan di DIY, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten, dan lain sebagainya. 

SPREAD mulai diinisiasi pada pertengah Bulan April tahun 2025 dan saat ini masih dalam taraf implementasi tahap jangka pendek. Namun demikian program ini mendapat dukungan luar biasa dari berbagai pihak dan telah mendorong beberapa agenda yang semula direncanakan pada jangka menengah, pada akhirnya dimajukan.

Beberapa output luar biasa yang melebihi dari target yang semula direncanakan dalam 2 bulan penerapan  SPREAD adalah (1) telah berhasil memberikan bantuan untuk pemenuhan rumah sakit yang mengalami kekurangan tenaga spesialis pada 3 jenis spesialis, (2) Telah menghasilkan 6 rumah sakit wahana prioritas daerah kekurangan dokter dengan 12 puskesmas pada 2 kabupaten dari semula 1 rumah sakit dan 2 puskesmas, (3) Lahirnya kesepakatan bersama organisasi profesi dan perguruan tinggi kesehatan untuk implementasi Mawa Mlubar dalam integrasi layanan primer dari semula di rencanakan pada jangka menengah, (4) Telah terbentuknya SLIRAMU berupa model database SDMK khusus DIY beserta pedoman dan dashboard Advokasi dari semula di rencanakan pada tahun 2026.

Dalam pengembangan ke depan terdapat beberapa hal mendasar yang perlu untuk dikembangkan, yaitu : (1) SPREAD perlu dipadukan dengan program pendidikan tenaga kesehatan dan peningkatan alokasi pembiayaan yang kedua pendekatan tersebut harus dapat berjalan beriringan, (2) Value added SPREAD yang besar perlu mendapat perhatian lebih lanjut dan menjadi pertimbangan pengembangan oleh Pemda DIY dan Kab/kota hal ini tidak terlepas dari kesesuaian karakteristik DIY yang menyebabkan SPREAD menjadi sangat potensial, (3) Diperlukan dukungan regulasi yang lebih kuat dan komprehensif mencakup seluruh wilayah serta bersifat mengikat semua pemangku kepentingan

Untuk menjaga sustainability program SPREAD diperlukan adanya mekanisme institusionalisasi program SPREAD dalam program Pemda DIY. Pengembangan variabel ukuran, alat ukur serta sistem monitoring berkelanjutan juga menjadi hal yang menjadi perhatian. Penyiapan skema pendanaan yang stabil untuk maintenance dan pengembangan adalah harapan yang diupayakan melalui komunikasi koordinasi intensif.

Program SPREAD telah membuktikan efektivitasnya sebagai solusi inovatif dalam mengatasi disparitas tenaga kesehatan. Dengan penyempurnaan dan dukungan berkelanjutan, program ini berpotensi menjadi model nasional untuk pemerataan layanan kesehatan.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 8.913
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 33.350.221