Selamat Hari Dokter Nasional! Yuk kita kenali lebih dekat dengan Bapak Kedokteran, Hippocrates!
Dokter adalah profesi tenaga medis/kesehatan yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Seorang dokter memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendiagnosis, merawat, dan menyembuhkan berbagai macam penyakit, serta memberikan saran dan pengobatan kepada pasien.
Hari Dokter Nasional berkaitan dengan HUT Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pada 24 Oktober 1950, Ikatan Dokter Indonesia resmi berdiri dengan dasar hukum yang sah. Hari Dokter Nasional menjadi bukti bahwa profesi dokter merupakan profesi mulia dan sekaligus menjadi sarana bagi kelompok profesi ini untuk menjaga tradisi kemuliaan. Ini momen untuk memberikan apresiasi kepada para dokter atas dedikasi, pengabdian, dan kontribusi mereka dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Selain itu juga menjadi ajang refleksi tentang pentingnya peran dokter dalam kehidupan sehari-hari, serta tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan tugas.
Dalam dunia kedokteran, terdapat banyak sekali tokoh yang memiliki gagasan-gagasan penting dalam perkembangan ilmu kedokteran. Salah satu tokoh penting dalam dunia kedokteran adalah Hippokrates, tokoh yang kita kenal sebagai “Bapak Kedokteran”. Yuk Sobat Jogja, kita kenali lebih dekat dengan Hippocarates
Hippocrates adalah seorang dokter yang berasal dari Yunani Kuno, yang saat ini dikenal sebagai figur media yang paling terkemuka sepanjang masa, ia disebut sebagai “Bapak Kedokteran”. Hippocrates dilahirkan di pulau Kos, Yunani, dan hidup pada tahun antara 460 SM-370 SM. Nama resminya adalah Hippocrates Asclepiades, yang berarti “keturunan (dewa-dokter) Asclepios”. Terlahir dari keluarga kaya, putra Praxithea dan Heracleides, Hippocrates tumbuh besar diberi pendidikan yang kuat dalam pelajaran-pelajaran dasar. Dia pergi ke sekolah menengah formal sebelum belajar kedokteran dari ayahnya dan dokter Herodicos lainnya. Ayahnya adalah seorang dokter dan pendeta di Asclepion di Kos. Sepanjang hidupnya, Hippocrates tampaknya telah bepergian secara luas di Yunani dan Asia Kecil untuk berlatih seni dan mengajar murid-muridnya, ia juga sering mengajar di sekolah kedokteran di Kos.
Hippocrates telah menulis “Sumpah Kedokteran” yang tertulis dalam Ancient Medicine, yang sampai sekarang sumpah tersebut menjadi acuan para dokter dalam menjalankan tugasnya, termasuk tentang etika mengenai kerahasiaan antara dokter dan pasien, tanggung jawab secara penuh seorang dokter terhadap pasien, dan kewajiban seorang dokter untuk merawat setiap orang tanpa memandang status sosialnya.
Kemudian, sejak abad ke-18, survei sejarah kedokteran mulai ditekuni oleh para dokter, seperti John Friend, Daniel Leclerc, dan Kunt Sprengel. Selanjutnya, para dokter yang ingin menjadi anggota Royal College of Physicians of London masih diharuskan untuk membaca daftar bacaan tersebut sampai pertengahan abad ke-19. Hippocrates adalah orang pertama yang memisahkan obat dari Takhayul, ia membantah keterkaitan antara suatu penyakit dengan takhayul. Banyak yang menganggap Hippocrates ini sebagai bapak kedokteran yang dapat memisahkan ilmu medis dari takhayul, hal ini dibuktikan bahwa ia bisa mengubah kepercayaan masyarakat Yunani saat itu yang percaya bahwa penyakit itu datangnya dari dewa atau roh.
Selain itu, karyanya yang telah ia hasilkan begitu banyak diantaranya masih dijadikan rujukan dalam perkembangan ilmu kedokteran hingga saat ini. Dia percaya bahwa setiap penyakit terdapat penjelasan yang rasional dan menolak pandangan saat itu yang menyatakan bahwa penyakit berasal dari ketidaksukaan para dewa atau kepemilikan oleh roh-roh jahat. Hippocrates percaya bahwa tubuh harus diperlakukan sebagaimana bagian yang utuh dan bukan hanya sebagian saja. Dia adalah orang pertama yang secara akurat menggambarkan gejala-gejala penyakit secara detail. Beberapa contohnya yaitu seperti gejala-gejala pneumonia, epilepsi pada anak-anak, jari tabuh atau yang sekarang dikenal sebagai jari Hippocrates, diagnostik penting dari berbagai penyakit termasuk infeksi paru-paru kronis, kanker paru-paru, graves, sirosis hati, penyakit seliaka, dan empiema toraks.
Hippocrates pun orang pertama yang menyatakan bahwa gagasan, pikiran dan perasaan tidak datang dari hati tetapi dari otak. Konsep ini sangat menyatu dengan pemikiran pada saat itu. Gagasan Hippocrates dapat mempengaruhi perkembangan ilmu kedokteran selama berabad-abad. Seperti yang kita ketahui, Yunani menjadi salah satu peradaban besar dunia yang dapat melakukan perubahan melalui kebudayaan-kebudayaan yang mereka ciptakan, mulai dari berbagai bidang yang kita juga bisa melihat contoh besarnya seperti penemuan teknologi. Peradaban Yunani menjadi peletak dasar bagi terbentuknya peradaban tinggi Eropa, dan berkembang sampai saat ini
Karya yang dihasilkan Hippocrates cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan etika kedokteran. Proses penyembuhan patah tulang merupakan salah satu gagasan Hippocrates yang sangat terkenal, ia menyadari jika ada anggota badan yang patah, maka penyembuhannya dengan cara meluruskannya agar dapat kembali normal. Teknik penarikan harus dilakukan pada kedua ujung bagian yang patah, lalu dilepaskan perlahan-lahan, supaya bagian tubuh tersebut dapat menyesuaikannya kembali, sehingga bisa bekerja seperti semula. Hippocrates sangat memperhatikan betul berbagai kondisi yang dialami pasien, mulai dari bagian tubuh lain yang tidak patah, sehingga reaksi total pasien menghadapi keadaannya tersebut.
Hippocrates adalah tokoh yang pertama kali membuat penggolongan penyakit sebagai akut, kronis, endemik, dan epidemi. Dia juga memasukkan sejumlah istilah medis baru pada masanya, seperti kambuh, krisis, resolusi, dan eksaserbasi. (sdp).