Detail Artikel


  • 28 Mei 2023
  • 1.095
  • Artikel

Kesiapsiagaan Global Menghadapi Pandemi Masa Depan

Dalam rangka membantu negara-negara lebih siap dalam menghadapi pandemi di masa depan, WHO telah meluncurkan inisiatif baru dengan memberikan panduan tentang perencanaan terpadu untuk menanggapi setiap patogen pernafasan seperti influenza atau virus corona. Preparedness and Resilience for Emerging Threats Initiative (PRET), merupakan inisiatif baru menggabungkan alat dan pendekatan terbaru untuk pembelajaran bersama dan tindakan kolektif selama pandemi COVID-19 dan keadaan darurat kesehatan masyarakat lainnya. Melalui inisiatif tersebut, digunakan pendekatan mode transmisi untuk memandu negara-negara dalam perencanaan pandemi. PRET merupakan jawaban atas kebutuhan pendampingan teknis dan dukungan untuk memperkuat kesiapsiagaan dan tanggapan terpadu.

Pandemi COVID-19 dan keadaan darurat kesehatan lainnya telah menunjukkan bahwa negara-negara harus siap secara operasional untuk menanggapi ancaman penyakit menular, dengan rencana kesiapsiagaan yang disesuaikan dan koordinasi serta kolaborasi yang lebih baik dengan sektor lain seperti pertanian. Kegiatan kesiapsiagaan, pencegahan, dan tanggap tidak boleh hanya menjadi kekhususan sektor kesehatan saja. Sama seperti keadaan darurat kesehatan berdampak pada banyak sektor, demikian juga upaya kesiapsiagaan dan respons kita harus menjangkau semua sektor, disiplin, dan patogen. Penting juga bahwa keterlibatan dan kesetaraan masyarakat menjadi pusat perhatian, terutama bagi populasi yang terpinggirkan dan paling berisiko.

PRET adalah evolusi dalam pendekatan terhadap kesiapsiagaan menghadapi pandemi melalui penerapan cara pandang penularan, daripada berfokus pada penyakit tertentu. Inisiatif akan terus dikembangkan dam disebarluaskan dalam panduan tentang penyakit tertentu sesuai kebutuhan. Peluncuran inisiatif yang diikuti lebih dari 120 individu yang mewakili negara anggota, mitra, dan sekretariat WHO, untuk menentukan langkah PRET ke depan, termasuk pengembangan peta jalan implementasi global untuk kesiapsiagaan pandemi patogen pernapasan .

Modul pertama Prakarsa PRET berfokus pada patogen pernafasan, termasuk influenza, virus corona, dan virus sinkronisasi pernapasan. Mengingat pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung dan kemungkinan ancaman flu burung, modul ini akan memberi kemungkinan negara-negara untuk secara kritis meninjau, menguji, dan memperbarui upaya perencanaan pandemi mereka untuk memastikan mereka memiliki kapasitas dan kemampuan fungsional.

Salah satu proses yang sedang dilakukan adalah mengidentifikasi kelompok patogen berikutnya, seperti arbovirus, yang akan ditangani di bawah inisiatif tersebut. Inisiatif PRET mengantarkan era baru untuk kesiapsiagaan pandemi dan mewakili evolusi kegiatan inti WHO untuk mendukung semua Negara Anggota dalam memperkuat kapasitas dan kemampuan kesiapsiagaan, pencegahan, dan tanggap darurat kesehatan. Inisiatif ini juga dapat berfungsi untuk mengoperasionalkan tujuan dan ketentuan Kesepakatan Pandemi, yang saat ini sedang dinegosiasikan oleh Negara Anggota WHO.

Selanjutnya WHO telah mengundang para pemangku kepentingan global untuk bertindak guna memajukan kesiapsiagaan pandemi patogen pernafasan. Ini adalah ajakan untuk melakukan aksi mempercepat kesiapsiagaan menghadapi pandemi dan ancaman yang muncul secara global. Kesiapsiagaan yang efektif bergantung pada perencanaan yang kuat dan tindakan yang terkoordinasi. Komitmen bersama pada aksi berikut akan melihat kemajuan yang dicapai seperti yang akan dijelaskan dalam kerangka pemantauan Preparedness and Resilience for Emerging Threats (PRET):

  1. Memperbaharui rencana kesiapsiagaan yang menegaskan prioritas dan pertimbangan atas pembelajaran peristiwa masa lalu. Menyadari risiko yang akan ditimbulkan oleh patogen pernafasan, merencanakan pandemi patogen pernafasan berdasarkan tema yang diidentifikasi dalam PRET pertama yaitu merencanakan Pandemi Patogen Pernafasan sebagai Prioritas
  2. Meningkatkan konektivitas antar pemangku kepentingan dalam perencanaan kesiapsiagaan menghadapi pandemi melalui koordinasi dan kerjasama yang sistematis termasuk membangun sistem yang adil, melakukan latihan bersama, dan berbagi informasi tentang praktik yang baik, tantangan, dan peluang.
  3. Mendedikasikan investasi berkelanjutan, pembiayaan dan pemantauan kesiapsiagaan menghadapi pandemi dengan fokus khusus untuk mengatasi kesenjangan yang teridentifikasi selama pandemi dan epidemi di masa lalu.
  4. Aksi dari seluruh masyarakat diperlukan untuk membuat kemajuan. Dalam implementasi harus memperkuat ketahanan masyarakat, mempertahankan dan membangun sistem rutin serta memanfaatkan kapasitas yang lebih luas untuk kesiapsiagaan dan tanggap darurat.

Bidang SDK (agus)

Disarikan dari News Release WHO, 26 April 2023 

 

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 12.169
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.884.346