Pendampingan Calon Penguji Kompetensi Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan
Dinas Kesehatan DIY melalui Seksi Standardisasi Tenaga dan Sarana Kesehatan melakukan Kegiatan pendampingan penguji kompetensi jabatan fungsional tenaga kesehatan yang dilaksanakan di Aula C Dinas Kesehatan DIY tanggal 17 Maret 2022. Peserta berjumlah 19 orang dengan kriteria jenjang jabatan fungsional tertinggi di level ahli dan trampil. Asal peserta dari RS Khusus di DIY, RSUD, Puskesmas dan BLKK dengan jenis nakes dokter, dokter gigi, apoteker, perawat, bidan dan perekam medis Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah peserta memahami tentang uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan dan mampu membuat butir soal dan melakukan pengujian kompetensi kepada tenaga jabatan fungsional Kesehatan.
Pendampingan dilaksanakan selama 2 hari dengan metode asynchronous learning dan synchronous learning. Asynchronous Learning (ASL), yaitu proses pembelajaran mandiri di rumah atau tempat kerja dalam bentuk pemberian materi/bahan ajar dari fasilitator. Synchronous Learning merupakan pembelajaran secara langsung dalam bentuk ceramah tanya jawab dan pendampingan pembuatan butir soal.
Pada pertemuan ini diberikan pembahasan terkait Kebijakan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan untuk kenaikan jenjang, perpindahan jabatan, alih kategori, dan promosi JFK. Dibahas juga mengenai tugas Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan ukom untuk membuat rencana penyelenggaraan uji, membentuk tim penguji, sampai dengan membuat BAP dan melakukan monev. Dalam pendampingan diberikan penekanan pada pembuatan butir soal uji kompetensi dan cara penilaian peserta dan juga mengharapkan dalam butir soal dimasukkan tema Indeks Keluarga Sehat dengan 12 indikator ynag disesuaikan dengan jenis jabfung. Dari pertemuan ini masing-masing jabfung sudah membuat butir soal dan presentasi dari salah satu perwakilan jabfung (apoteker).
Pendampingan akan dilanjutkan pada tanggal 29 Maret 2022 secara daring dengan breakout rooms zoom meeting sehingga pelaksanaan lebih efisien dan mengurangi resiko penularan COVID 19.