Detail Artikel


  • 18 Oktober 2024
  • 484
  • Artikel

Pemanfaatan Teknologi Dalam Pencegahan Penyakit

Perkembangan teknologi digital di era 4.0 kian berkembang pesat. Tak luput di bidang kesehatan pun turut memanfaatkan perkembangan teknologi baik dalam bidang pelayanan kesehatan maupun dalam pengolahan informasi untuk menghasilkan data kesehatan yang berkualitas. Perkembangan teknologi informasi dapat membantu dalam pengolahan data kesehatan termasuk proses pengumpulan, penyusunan, analisis, dan penyajian data hingga menghasilkan suatu informasi yang berkualitas, berguna, dan dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan.

Salah satu pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan contohnya penggunaan sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) dalam surveilans kesehatan yang merupakan elemen penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit. Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) atau biasa disebut dengan Early Warning Alert Response and System (EWARS) merupakan suatu sistem yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit menular dan memungkinkan respons cepat dari pihak berwenang terhadap potensi wabah. SKDR adalah sistem yang dapat mendeteksi adanya ancaman indikasi KLB penyakit menular yang dilaporkan secara mingguan dengan berbasis komputer dan dapat menampilkan alert atau sinyal peringatan dini adanya peningkatan kasus penyakit melebihi nilai ambang batas di suatu wilayah. Munculnya alert atau sinyal peringatan dini pada sistem ini bukan berarti sudah terjadi KLB, melainkan pra-KLB yang mengharuskan petugas untuk melakukan respon cepat agar tidak terjadi KLB. Penerapan SKDR sendiri telah dilakukan sejak tahun 2009 melalui Subdit Surveilans dan Respon KLB (Ditjen P2P) hingga pada tahun 2015 Kementerian Kesehatan mengembangkan website/SKDR untuk mempermudah pengolahan dan pelaporan data sebagai salah satu upaya deteksi dini penyakit dan respon yang cepat.

Dengan pemanfaatan SKDR ini memungkinkan upaya pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Penggunaan SKDR dapat membantu dalam hal pelaporan dini kasus penyakit menular dan pemantauan serta deteksi dini wabah di suatu wilayah apabila mengalami peningkatan kasus di atas ambang batas yang telah ditetapkan. Selain itu, SKDR juga memungkinkan koordinasi antar instansi kesehatan di berbagai tingkatan, baik kabupaten, provinsi, maupun nasional, untuk memastikan respons yang efektif dan terarah.

Dari penjelasan tersebut, pemanfaatan teknologi turut berperan penting dalam bidang kesehatan karena dapat digunakan sebagai sarana dalam membantu menentukan kebijakan di bidang kesehatan. Dalam pemanfaatan SKDR tersebut, pihak-pihak berwenang dapat mengambil keputusan berbasis data karena SKDR telah menyediakan data dari laporan mingguan fasilitas pelayanan kesehatan yang tergabung dalam unit reporting. Data tersebut dapat digunakan untuk menganalisis tren penyakit menular, memprediksi pola penyebaran, dan merancang strategi pencegahan yang lebih baik. Dengan basis data yang kuat, pemerintah daerah dan pusat bisa merumuskan kebijakan yang tepat sasaran, seperti program imunisasi massal, penyuluhan kesehatan, atau kampanye sanitasi.

Selain SKDR, pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan lainnya misalnya pemanfaatan sistem informasi geografis (SIG). Di bidang kesehatan, sistem informasi geografis telah banyak dimanfaatkan oleh para praktisi kesehatan salah satunya dalam hal pemetaan penyakit. Pemetaan penyakit menjadi salah satu teknik visualisasi data yang dapat membantu pengambilan keputusan  untuk menentukan prioritas masalah kesehatan serta program-program yang harus diimplementasikan di berbagai wilayah. Selain pemetaan penyakit, dalam statistik kesehatan, SIG dapat dimanfaatkan untuk pemetaan distribusi geografis dari suatu populasi berisiko, distribusi penyakit dan masalah kesehatan, distribusi lokasi fasilitas pelayanan kesehatan, dan analisis faktor risiko kejadian penyakit. Pemanfaatan teknologi ini dapat membantu dalam menilai hubungan antara faktor risiko dan dampak kesehatan yang ditimbulkan dari suatu masalah kesehatan lingkungan akibat penyakit – penyakit menular serta penyakit bawaan vektor. Dari hasil visualisasi data tersebut, pihak-pihak yang bekerja di bidang kesehatan dapat menentukan target populasi dan wilayah yang menjadi prioritas utama untuk melakukan intervensi kesehatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.

 

Kesimpulan

Pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan telah membawa perubahan besar dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. Mulai dari pemanfaatan teknologi dalam pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan hingga pemanfaatan sistem informasi kesehatan dalam pengolahan data-data kesehatan. Pemanfaatan teknologi ini membantu dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan kesehatan. Dengan terus berkembangnya teknologi, diharapkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dapat dilakukan secara lebih proaktif dan memberikan dampak yang lebih signifikan dalam menjaga kesehatan masyarakat.

 

Referensi:

Apriliyana, E., St, K. B. P., Pranata, I. G. A. P. D., & Maharani, N. L. P. T. (2021). Pemanfaatan teknologi digital dalam bidang kesehatan di era 4.0 untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat. Prosiding Pekan Ilmiah Pelajar (PILAR), 1, 61-67.

Buku Pedoman SKDR penyakit potensial KLB atau Wabah

Cholik, C. A. (2021). Perkembangan teknologi informasi komunikasi/ICT dalam berbagai bidang. Jurnal Fakultas Teknik UNISA Kuningan, 2(2), 39-46.

Fitriani, H., Hargono, A., & Isfandiari, M. A. (2023). Perkembangan Pemanfaatan Teknologi Digital Surveilans Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)/EWARS Di Indonesia. Majalah Sainstekes, 10(2), 103-116.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 920
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 29.181.736