Detail Artikel


  • 17 Mei 2024
  • 240
  • Artikel

Mengenal Japanese Encephalitis

Japanese Encephalitis adalah suatu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Culex Tritaeniorhychus yaitu spesies vector nyamuk yang berkembang biak di kolam ikan dan sawah tergenang. Diperkirakan 3 miliar penduduk tinggal di 24 Negara yang beresiko terjangkit JE, Sebagian besar di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat

Kasus JE di D.I Yogyakarta sejak dilaporkan 2015 hingga 2023 adalah sebanyak 13 kasus, sehingga merupakan provinsi tertinggi ketiga setelah provinsi Bali dan Kalimantan Barat

Angka kematian JE dilaporkan bervariasi , 30-70% dari gejala yang hidup menderita gejala sisa (Sequele) berat termasuk paralisis dan keterbelakangan mental. Belum ada obat khusus untuk penyakit JE, yang ada hanya untuk mengurangi gejala. Oleh karena itu salah satu pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan Imunisasi JE

Gejala JE muncul 4-14 hari setelah gigitan nyamuk, dengan manifestasi demam, menggigil, mual, muntah, lemas, kejang(anak-anak) sakit kepala, kaku pada tengkuk (dewasa). Diagnosis yang bisa dilakukan dengan pemeriksaan laboratoriu(pemeriksaan darah dan cairan cerebrospinal).

WHO Position Paper tahun 2015 menyebutkan secara umum insidensi JE di negara endemis sekitar 5,4/100.000 pada kelompok umur 0-14 tahun dan sekitar 0,6/100.000 pada kelompok umur lebih dari 15.

Salah satu Upaya yang dilakukan pemerintah sebagai Upaya pencegahan JE adalah pemberian imunisasi. Hal tersebut sudah mendapatkan rekomendasi dari ITAGI Tahun 2019 bahwa hasil kampanye dan Introduksi JE di Bali dapat menjadi dasar acuan pengembangan JE di daerah endemis lainnya.

Berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kesehatan RI No HK.01.07/MENKES/1462/2023 tentang pemberian Imunisasi JE di Kab/Kota Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi D.I Yogyakarta. Sesuai diktum ke3 disebutkan bahwa pemberian Imunisasi Japanese Encephalitis dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota di DI. Yogyakarta mulai Tahun 2024.

Pelaksanaan Introduksi Imuniasi JE sebagai Upaya pengendalian dapat dimulai dengan pemberian imunisasi tambahan massal pada anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun pada bulan September-Oktober 2024  dan dilanjutkan dengan pemberian 1 dosis  imunisasi JE pada anak usia 10 Bulan dalam jadwal imunisasi rutin.

Mari kita sukseskan pelaksanaan imunisasi tambahan massal JE dan introduksi Imunisasi JE kedalam jadwal Imunisasi Rutin.

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 7.992
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 23.840.761