Detail Artikel


  • 11 April 2023
  • 1.262
  • Artikel

Mengapa Obat-obatan Penting ?

Banyak manusia yang meninggal pada saat perang. Perang dengan alam disebut bencana alam dan dalam perjalanan sejarah peradaban manusia, bencana alam yang tercatat baik sebagai bencana alam yang merenggut korban jiwa terbesar adalah banjir besar Sungai Yang Tze di China yang terjadi pada tahun 1930-an. Akibat bencana alam banjir Sungai Yang Tze ini telah merenggut sebanyak 4 juta jiwa. Bencana alam besar lain juga tercatat dalam sejarah seperti krakatau dan lain sebagainya namun catatan tersebut banyak kurang lengkap dalam mencatat / melaporkan korban jiwa.

Perang kedua yang dalam sejarah umat manusia paling banyak menyebabkan kematian umat manusia adalah perang dengan sesama manusia. Perang antara manusia dengan manusia ini tercatat dalam sejarah paling banyak memakan korban jiwa pada perang dunia kedua di tahun 1940-1945. Perang dunia kedua tercatat telah memakan korban jiwa mencapai 50 juta orang. Dari catatan ini menyadarkan kita bahwa ternyata perang antar umat manusia dalam sejarah bumi, lebih mematikan dibandingkan perang alam.

Selanjutnya, perang dengan siapa yang sebenarnya paling banyak merenggut korban jiwa manusia? Jawabanya tidak lain adalah perang melawan penyakit atau dalam istilah biologi perang melawan patogen. Patogen ini dapat dibagi dalam 4 jenis yang pertama adalah virus seperti covid-19, yang kedua adalah bakteri yang menyebabkan penyakit TBC, ketiga adalah patogen parasit serta keempat adalah patogen jenis jamur. Patogen oleh fungus jarang terdengar sebagai penyebab pandemi saat ini.

Perang menghadapi penyakit atau patogen ini memakan ratusan juta jiwa manusia. Catatan sejarah yang cukup baik bisa kita dapatkan dari sejarah perang menghadapi pandemi patogen Black Death yang bermula dan melanda Eropa dengan memakan kurang lebih 150 juta jiwa yang terjadi pada sekitar tahun 1930-an. Pandemi Smallpox yang terjadi pada sekitar tahun 1700-an, yang sebenarnya telah berlangsung selama 500 tahun, awalnya melanda Eropa dan Afrika, dimana telah membunuh lebih dari 500 juta jiwa di dunia.

Jika kita lihat dari sejarah perang yang dihadapi oleh umat manusia sebagaimana disampaikan, terlihat bahwa bukan perang dengan alam atau perang dengan manusia yang mampu membunuh paling banyak manusia, tetapi perang dengan penyakit khususnya penyakit menular yang disebut patogen tersebut. Melihat fakta tersebut sudah seharusnya bahwa negara-negara seharusnya dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi perang terhadap patogen ini. Negara-negara seharusnya mencurahkan perhatian pentingnya membekali dengan mengalokasikan dasar terbesarnya untuk perang menghadapi perang melawan penyakit atau patogen ini. Termasuk dalam hal ini adalah di Indonesia yang kita semua bisa melihat bahwa lebih banyak penduduk Indonesia yang meninggal karena stroke atau kanker dibandingkan dengan bencana alam atau kerusuhan.

Industri obat-obatan, industri vaksin, industri surveilan merupakan senjata utama untuk bertempur dalam perang melawan patogen. Oleh karenanya penyiapan industri obat-obatan, industri vaksin, industri surveilan seharusnya dapat didukung sumberdaya yang besar agar dapat siap menghadapi perang melawan penyakit.

Disarikan dari Bagian Pengajian Masjid UGM tanggal 1 April 2023 oleh Menteri Kesehatan RI

-gs-

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 1.548
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 31.889.249