TURN BACK DRIVE
Slogan 'Turn Back Crime' akhir-akhir ini tengah mewabah. Adalah polisi
reserse di Jakarta yang mengenalkannya secara luas ke publik. Yang
paling terlihat saat polisi beraksi ketika terjadi bom Thamrin pada 14
Januari 2016. Ratusan foto tersebar, polisi tampil modis dan
gagah memakai kaus biru berkerah dengan tulisan Turn Back Crime dan
celana kargo warna krem. Di media sosial bahkan ada polisi ganteng yang
banyak membuat publik penasaran.
Bicara soal Turn Back Crime,
slogan ini digagas Interpol sejak 2014. Interpol adalah kependekan dari
International Criminal Police Organization yang didirikan pada tahun
1923 bermarkas di Lyon, Prancis. Seluruh polisi di dunia bergabung ke
dalam Interpol dan salah satunya Indonesia. Lewat Interpol ini seluruh
polisi di dunia bisa bekerjasama. Ah... itu interpol tidak ada ada hubungannya dengan Dinas Kesehatan bukan?
Eits.. tunggu dulu menjelang bulan puasa yang diakhiri dengan lebaran bakal terjadi lonjakan arus lalu lintas dalam bentuk ritual mudik lebaran, yang serentak dilakukan oleh rakyat negeri tercinta ini. Tentunya lonjakan pemakai jalan akan disertai lonjakan angka kecelakaan lalu lintas yang dikhwatirkan akan meningkat.
Untuk itulah maka Program PTM Seksi P2 Dinas Kesehatan DIY tidak mau kalah dengan interpol, akan meluncurkan kampanye TURN BACK DRIVE. Artinya kira-kira begini: jamak diketahui bahwa banyak orang yang sebenarnya mampu dan tau untuk menolong korban kecelakaan di jalan. namun ternyata banyak juga yang acuh tak acuh jika menemui korban kecelakaan dan melewatkan begitu saja dengan berbagai alasan. Nah kampanye tersebut mendorong agar ketika kita (petugas medis/ paramedis/ awam yang tau/ awam yang mampu) andaikata menemui kecelakaan di jalan raya haruslah memutar balik kendaraannya untuk menolong korban kecelakaan tersebut, jangan melewatkan. TURN BACK DRIVE !
(agp 2.0)