Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana dan Krisis Kesehatan Lain pada Masa COVID-19
Bencana dan krisis kesehatan lain dapat terjadi kapan saja. Saat ini menjadi sebuat tantangan tersendiri karena dihadapkan pada situasi terjadinya pandemi COVID-19. Hal ini menjadi lebih tidak menentu karena belum ada ahli yang bisa memprediksi kapan waktu pandemi COVID-19 akan berakhir.
Terjadinya bencana ditengah pandemi memerlukan perhatian semua pihak untuk menjamin bahwa kesiapsiagaan masyarakat khususnya dalam mencegah dan menanggulangi penyakit COVID-19 sudah terssosialisasi dengan baik. Peran aktif masyarakat merupakan kunci utama dalam penanggulangan krisis kesehatan di masa COVID-19.
Pada saat ini memasuki masa pancaroba, dan tentunya tak akan lama lagi masuk pada musim penghujan. Bencana banjir biasanya terjadi pada sebagian wilayah di Indonesia dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada sebagian wilayah di DIY hujan deras kadang juga diikuti angin kencang. Selain itu, bencana erupsi gunung Merapi juga masih menjadi ancaman.
Untuk itu diperlukan sebuah koordinasi lintas sektor untuk menyiapkan mekanisme dan sumber daya masyarakat termasuk kader dan relawan kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk tanggap menghadapi krisis kesehatan lain dalam situasi COVID-19. Kesiapsiagaan dan mitigasi bencana oleh masyarakat maupun kader atau relawan membutuhkan kesepakatan rencana menghadapi situasi darurat, setelah mengetahui dan mengidentifikasi ancaman dan permasalahan yang ada, utamanya di masa COVID-19 ini agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana dan krisis kesehatan di masa COVID-19 ini, masyarakat lebih berdaya dan mandiri untuk melindungi dirinya, sehat dan selamat dengan melaksanakan protokol kesehatan COVID-19.
Pada semua siklus tahapan bencana dan krisis kesehatan sangat penting untuk memprioritaskan perhatian pada kelompok yang paling rentan terdampak diantaranya bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, orang-orang dengan penyakit penyerta (penyakit jantung, paru, liver, ginjal dan penyakit yang menurunkan imunitas tubuh) serta penyandang disabilitas. Selain itu, hal gterpenting saat pandemi Covid-19 perlu identifikasi orang-orang dengan status suspek, Probable, kontak erat dan konfirmasi positif, karena berpotensi menjadi sumber penularan.
Dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana tersebut, Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DIY melakukan pertemuan dan koordinasi pada hari Kamis 1 Oktober 2020 sebagai upaya persiapan dan langkah antisipatif untuk mematangkan rencana pelaksanaan Giat Sosialisasi Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana bulan Oktober 2020 di lima kabupaten/kota. Masing-masing kabupaten/kota akan dilakukan empat kali diwilayah yang berisiko terjadi bencana. Adapun kegiatan akan dilaksanakan menggunakan metode virtual.