Detail Artikel


  • 04 Desember 2023
  • 218
  • Artikel

Kenali Potensi Bencana di Daerah Anda, Untuk Apa? Agar Kita Waspada ! (bagian II)

Kabupaten Bantul  memiliki luas wilayah 511.706 km2 dengan 17 kapanewon, 75 kalurahan, 934 dusun dan 5.681 RT. Kapanewon yang terdapat di Kabupaten Bantul yaitu Srandakan, Sanden, Kretek, Pundong, Bambanglipuro, Pandak, Bantul, Jetis, Imogiri, Dlingo, PLeret, Piyungan, Banguntapan, Sewon, Kasihan Pajangan dan Sedayu. Kapanewon terluas yaitu Kapanewon Dlingo dengan luas 55,87 km2 atau sekitar 11,02 persen luas Kabupaten Bantul (BPS Kabupaten Bantul, 2023).

Secara astronomis Kabupaten Bantul terletak antara 07044’04” - 08000’27” Lintang Selatan dan 110012’34” - 110031’08” Bujur Timur dengan batas-batas yaitu:

  • Bagian Utara                        : Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Bagian Selatan                      : Samudera Hindia
  • Bagian Timur                         : Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Bagian Barat                          : Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada tahun 2022 sebagian besar wilayah di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan jumlah curah hujan. Curah hujan tertinggi pada bulan November sampai dengan Maret dengan rata-rata tahunan sebesar 239,83 mm dengan hari hujan tertinggi  di bulan November selama 26 hari. Serta bulan April hingga Agustus merupakan puncak musim kemarau (BPS Kabupaten Bantul, 2023).

Kondisi topografi di wilayah Kabupaten Bantul berupa bentang alam yang terdiri dari kawasan pesisir disebelah selatan yang membujur dari utara ke selatan yang bisa berpotensi terjadi abrasi ketika terjadi cuaca ekstrim, daerah dataran yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan yang terletak pada bagian timur dan barat. Kabupten Batul dibagi menjadi tiga DAS (Daerah Aliran Sungai) yaitu DAS Progo, DAS Opak dan DAS Oyo. Keberadaan DAS di Kabupaten Bantul  rentan terjadi banjir khususnya ketika terjadi cuaca ekstrim dan sedimentasi menjadi tinggi yang berakibat kapasitas daya tampung air akan berkurang  drastis dalam hal tersebut memicu kekeringan saat datangnya musim kemarau. DAS di Kabupaten Bantul dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Rencana Penanggulanagan Bencana Daerah Isrtimewa Yogyakarta, 2022)

Kabupaten Bantul termasuk pada wilayah basah, dengan akuifer air tanah dan kedalaman tanah kurang dari 10 meter. Geologi Kabupaten Bantul terdominasi dengan beradanya Gunung Merapi, Formasi Sentolo dan Formasi Semilir secara fisiografi Kabupaten bantul dapat dibagi lima bagian, yaitu lereng Merapi, Batur Agung, Dataran Progo, Perbukitan Sentolo dan Dataran Pantai. Wilayah Kabupaten Bantul mempunyai tujuh jenis tanah yaitu tanah Alivial, Litosol, Regosol, Renzina, Grumusol, Mediteran, dan Latosol (IRBI Daerah Istimewa Yogyakarta 2021).

Berdasarkan identifikasi yang telah diuraikan, Kabupaten Bantul memiliki potensi bahaya tinggi yaitu banjir, banjir bandang, Covid-19, cuaca ekstrim, epidemik dan wabah penyakit, gempa bumi, tanah longsor dan tsunami.

(Sumber : Data dan Informasi Bencana Indonesia, 2022)

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 5.025
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.119.148