Detail Artikel


  • 14 Juni 2024
  • 922
  • Artikel

Kenali Ciri-ciri Daging Sapi Terinfeksi Antraks

Menjelang perayaan Idul Adha, perhatian terhadap kesehatan hewan kurban menjadi sangat penting. Salah satu ancaman yang harus diwaspadai adalah penyakit antraks, infeksi bakteri serius yang dapat menular dari hewan ke manusia. Agar perayaan Idul Adha berjalan aman dan lancar, berbagai langkah antisipasi perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Antraks adalah penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat menginfeksi berbagai hewan, termasuk sapi. Daging sapi yang terinfeksi antraks dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi manusia jika dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri daging sapi yang terinfeksi antraks agar dapat dihindari.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri daging sapi yang terinfeksi antraks:

  1. Warna Daging Tidak Normal: Daging sapi yang terinfeksi antraks cenderung memiliki warna yang tidak biasa, seringkali lebih gelap atau kehijauan. Warna ini berbeda dari daging sapi segar yang biasanya berwarna merah cerah.

  2. Bau Menyengat: Daging yang terinfeksi antraks biasanya mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat dan tidak sedap. Bau ini disebabkan oleh pembusukan jaringan akibat infeksi bakteri.

  3. Konsistensi Daging: Daging yang terinfeksi bisa terasa lebih lembek atau bahkan berlendir. Ini disebabkan oleh degradasi jaringan akibat bakteri antraks.

  4. Pendarahan yang Tidak Wajar: Salah satu tanda khas dari sapi yang terinfeksi antraks adalah pendarahan yang tidak wajar dari lubang-lubang tubuh seperti hidung, mulut, dan anus. Pada daging yang terinfeksi, bisa ditemukan bekas-bekas pendarahan ini, terutama di sekitar bagian-bagian tersebut.

  5. Pembengkakan: Pembengkakan pada jaringan atau organ dalam sapi yang terinfeksi antraks juga dapat menjadi ciri. Pembengkakan ini bisa terlihat pada permukaan daging atau bagian-bagian tertentu seperti hati atau limpa.

  6. Lesi atau Luka: Pada daging yang terinfeksi antraks, terkadang ditemukan lesi atau luka yang tidak sembuh dan berwarna hitam. Luka ini bisa menjadi salah satu tanda infeksi bakteri Bacillus anthracis.

  7. Tidak Ada Tanda-tanda Rigor Mortis: Rigor mortis, atau kekakuan mayat, biasanya terjadi beberapa jam setelah kematian hewan. Namun, pada sapi yang mati karena antraks, rigor mortis seringkali tidak terjadi atau hanya terjadi dalam waktu singkat.

Penting untuk diingat bahwa antraks adalah penyakit yang sangat serius dan berbahaya. Jika terdapat kecurigaan terhadap daging sapi yang terinfeksi antraks, segera laporkan kepada otoritas kesehatan atau dokter hewan terdekat. Hindari mengonsumsi daging yang menunjukkan ciri-ciri di atas untuk mencegah risiko infeksi antraks pada manusia. Langkah pencegahan dan deteksi dini sangat penting untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini dan melindungi kesehatan masyarakat.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 10.204
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 27.458.065