Detail Artikel


  • 11 Juni 2023
  • 1.765
  • Artikel

Inisiasi Perubahan Paradigma Komunikasi, Continuity of Care, Pelacakan dan Jejaring Pelayanan bagi Ibu Hamil Risiko Tinggi

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih cukup tinggi yaitu mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS, 2015). Angka tersebut masih berada cukup jauh dari yang diharapkan sebagaimana dalam RPJMN 2024 yaitu 183 per 100.000 kelahiran hidup. Demikian pula untuk kesehatan anak, prevalensi stunting saat ini juga masih cukup jauh dari target yang diharapkan. Salah satu penyebab kematian ibu dan stunting dapat terjadi pada saat ibu masih menjalani masa kehamilannya yaitu terjadinya permasalahan penyulit, komplikasi maupun penyakit penyerta. Kondisi kehamilan bermasalah ini yang kemudian disebut sebagai kehamilan risiko tinggi (risti).

Jumlah kematian Ibu di DIY Tahun 2021 mencapai 131 kasus dengan penyumbang terbanyak adalah Kabupaten Sleman (45 kasus), terbanyak disebabkan oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan gangguan sistem peredaran darah (Dinkes DIY, 2021). RSUD Sleman tempat penulis bertugas sebagai bidan rumah sakit, merupakan RS rujukan PONEK Tipe B di Kabupaten Sleman yang ditetapkan menjadi RS rujukan kasus kehamilan risti serta kegawatdaruratan maternal neonatal. Meskipun terjadi penurunan kunjungan Ante Natal Care (ANC) di RSUD Sleman sebesar 20,4% pada tahun 2021 akibat pandemi, namun penemuan kasus kehamilan risti justru mengalami peningkatan 6,2% dibandingkan tahun 2020. Jumlah kasus risti yang meningkat ini berisiko terhadap kematian ibu, kematian bayi, dan peningkatan risiko stunting. Tercatat sebanyak 6 kematian ibu di RSUD Sleman selama tahun 2021 terbanyak disebabkan oleh komplikasi preeklamsia berat, perdarahan pasca salin, syok septik dan emboli air ketuban.

Permasalahan Ibu Hamil Risti dalam manajemen pelayanan di RSUD Sleman juga terjadi karena kasus Ibu Hamil Risti tidak lagi melanjutkan ANC Risti ke RSUD Sleman. Kejadian lost of follow ini berhubungan dengan banyak faktor, diantaranya adalah di RSUD Sleman sendiri belum diterapkan manajemen intervensi langsung yang berkelanjutan (Continuity of Care), ketidakpuasan atas pelayanan rumah sakit, dan berpindah ke fasilitas pelayanan kesehatan lain dengan berbagai alasan.

Pelayanan Ibu Hamil Risti sebelum adanya perubahan, hanya dilakukan dengan mengacu pada  ANC 10 T dan kolaborasi dokter. Ibu hamil risti yang semakin meningkat kebutuhannya akan pelayanan adekuat risiko tinggi dalam hal ini belum terkelola secara maksimal. Di luar aspek medis, pendekatan komunal dengan memandang pasien sebagai pasien pada umumnya dengan tidak terciptanya hubungan berkelanjutan atau dianggap selesai setelah pasien keluar dari area rumah sakit, menjadikan konteks continuum of care tidak terwujud.

Konsep continuum of care pada pelayanan kesehatan ibu dapat berbentuk pemantauan dan pendampingan yang berkelanjutan selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Konsep ini telah memicu gagasan penulis pada awal tahun 2022 untuk menciptakan inovasi pelayanan kebidanan berupa pendampingan kehamilan risiko tinggi. Gagasan ini selanjutnya penulis wujudkan untuk menjawab bagaimana Ibu Hamil Risti mendapatkan kemudahan akses untuk melakukan ANC di RSUD Sleman, mengubah paradigma pelayanan Ibu Hamil Risti menjadi continuum of care (pendampingan) dan pengembangan layanan kesehatan berkualitas berkelanjutan. Pendampingan dan pemantauan secara  berkesinambungan ini akan membuat ibu hamil merasa lebih tenang, semakin memahami kondisi dirinya, dan meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk melaksanakan ANC secara teratur di rumah sakit. Program Pandu Bu Siti ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan ANC serta kunjungan ANC risti. Proporsi kunjungan ANC risti juga diharapkan dapat meningkat dan pada akhirnya dapat menekan risiko kematian maternal dan neonatal.

Oleh: Sakinatunisa, S.Tr.Keb - RSUD Sleman

Daftar Pustaka : 

  1. BKKBN. 2018. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: BKKBN DIY
  2. BPS. 2015. Profil Penduduk Indonesia Hasil SUPAS 2015. Jakarta: BPS
  3. BPS. 2022. Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2022. Jakarta: BPS
  4. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. 2021. Pedoman Rujukan Maternal Neonatal Kabupaten Sleman. Sleman  Dinas Kesehatan
  5. Dinas Kesehatan Provinsi DIY. 2022. Profil Kesehatan DI Yogyakarta Tahun 2021. Yogyakarta: Dinas Kesehatan
  6. Departemen Kesehatan RI. 2012. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
  7. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180524/4125980/penyebab-stunting-anak/
  8. https://fk.ui.ac.id/infosehat/masalah-kesehatan-ibu-hamil-yang-sebabkan-anak-stunting/
  9. https://rsudsleman.slemankab.go.id/read/inovasi-pandu-bu-siti-tim-pelayanan-obstetri-neonatal-emergensi-komprehensif-ponek-rsud-sleman-sebagai-upaya-peningkatan-kualitas-anc-pada-kehamilan-risiko-tinggi

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 1.315
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.717.527