Detail Artikel


  • 12 Juni 2023
  • 495
  • Artikel

Implementasi Kaizen dalam Minimalisasi Waste Time dan Waste Motion Layanan IGD Rumah Sakit Rujukan PONEK

Pada tahun 2021 Jumlah kematian ibu di Indonesia mencapai angka 7.389 kematian. Jumlah ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2020 sebanyak 4.627 kematian. Mencegah kematian ibu, khususnya saat persalinan telah menjadi perhatian baik secara global dan nasional. Memastikan seluruh wanita memiliki akses terhadap kontrasepsi, menyediakan perawatan untuk melahirkan, serta akses perawatan darurat yang tepat waktu pada ibu hamil ketika akan melahirkan dinilai menjadi upaya terbaik dalam upaya mencapai target AKI.

Penurunan kematian dan peningkatan kualitas hidup ibu dan anak tidak terlepas dari penanganan kasus emergensi di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit (RS) sebagai suatu kesatuan sistem rujukan mempunyai peran yang sangat penting. Salah satu upaya peningkatan PONEK di RS yaitu melalui pemenuhan tenaga kesehatan, pemenuhan ketersediaan peralatan, obat dan bahan habis pakai.

RSUD Panembahan Senopati (RSPS) ditetapkan sebagai RS Rujukan PONEK di Kabupaten Bantul sejak tahun 2013. Rujukan kasus kegawatan obstetri diterima dan ditatalaksana awal di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Penanganan kasus emergensi mempunyai motto: Time Saving is Live Saving, yang berarti bahwa penanganan kasus gawat darurat harus dilakukan secara efektif dan efisien untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas.

Kunci keberhasilan pelayanan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang kompeten, sarana, prasarana dan manajemen yang handal. Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan obat yang lengkap adalah salah satu aspek yang harus tersedia dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelanggaraan PONEK. Pada saat ini masih ditemukan beberapa masalah terkait akses pemenuhan kebutuhan obat dan instrumen pada penanganan kasus kegawatdaruratan oleh petugas pada kasus maternal antara lain : proses pengambilan alat dan obat tersebut berada di luar ruangan tindakan, tidak adanya standardisasi dalam penyimpanan kontainer yang berisi kit emergensi obstetri, dan isi dari kit yang tidak lengkap  

Hal tersebut menggambarkan adanya suatu mobilisasi petugas yang tidak perlu sehingga berdampak pada pemborosan waktu serta tenaga petugas. Dibutuhkan terobosan yang dapat mengurangi waste time dengan menggunakan prinsip Kaizen. Prinsip Kaizen bertujuan untuk mengeliminasi pemborosan pada semua sistem dengan memperbaiki aktivitas dan proses yang terstandar sehingga menghasilkan sistem pelayanan PONEK yang lebih efektif di IGD RSPS. Diawali dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya aktivitas yang berkaitan dengan waste time dan waste motion pada proses pelayanan PONEK di IGD RSPS. Menghasilkan inovasi yang berdampak langsung dalam meminimalkan faktor penyebab waste time dan waste motion pada proses pelayanan PONEK di IGD RSPS sehingga dapat meningkatkan efektifitas pelayanan di RS.

Kajian menggunakan metode Kaizen event untuk pemetaan Cause-Effect diagram dan analisis 5W1H di RSUD Panembahan Senopati didapatkan hasil :

  1. Dominasi waktu untuk memenuhi kebutuhan instrumen dan obat sebanyak 99%.
  2. Situasi dimana aktivitas untuk mengambil instrumen dan kebutuhan obat sesuai instruksi dilakukan di luar kamar bersalin IGD dan lokasi yang berbeda.
  3. Situasi dimana ketersediaan obat tidak tersuplai didalam set emergensi.
  4. Aksesibilitas petugas untuk memenuhi instruksi dokter memiliki dominasi waste time sebesar 99% dan waste motion sebesar 73,5%.

Hasil analisis tersebut menggambarkan adanya pemborosan waktu dan mobilisasi petugas IGD dalam melaksanakan instruksi dokter pada saat penanganan kasus PONEK yang membutuhkan tata laksana segera. Berdasar hasil kajian tersebut, minimalisasi serta eliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (no-value-added dan no-value added but necessary) yang menghasilkan waste perlu untuk dapat dilakukan rekayasa.

Perancangan dilakukan oleh penulis menggunakan metode 5W1H dan melahirkan inovasi troli emergensi obstetri untuk penanganan kegawatan obstetri. Sejalan dengan Félicitée, et al. (2017) yang menyatakan bahwa kelengkapan fasilitas, sarana dan prasana sangat dibutuhkan dan berpengaruh dalam kecepatan dan ketepatan situasi pelayanan gawat darurat.  Konsep yang dikembangkan penulis dalam emergensi kasus umum dan terinspirasi dari Kit Emergensi Obstetri yang pernah dikembangkan di India oleh Komite Safe Motherhood FOGSI yaitu kit perdarahan pasca salin.

 

Penulis : Dr. Hanum Enggar Pradini (RSUD Panembahan Senopati)

 

DAFTAR PUSTAKA

1.Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021.(2022). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

2.Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2022. (2022). Badan Pusat Statistik, Jakarta.

3.Pedoman Penyelenggaraan PONEK 24 jam Rumah Sakit.(2012). Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

4.Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi. Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah sakit. (2008).  Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.

5.Kato, I. & Smalley, A. (2012). Toyota Kaizen Methods: Six Steps to Improvement. New York: CRC Press, Taylor & Francis Group.

6.Douglas, J., Antony, J. and Douglas, A. (2015). "Waste identification and elimination in HEIs: the role of Lean thinking", International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 32 No. 9, pp. 970-981. https://doi.org/10.1108/IJQRM-10-2014-0160

7.Félicitée, et al. (2017). Emergency Obstetric Kits: Knowledge, Attitudes and Practices of Health Care Providers. Int J Womens Health Wellness 2017; 3:051.

8.Emergency Obstetric Kit. https://www.fogsi.org/emergency-obstetric-kit/

9.Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.(2019). Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

10.Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia 2021-2024. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

11.Shada, et al. (2021). Most common ergonomic injuries among healthcare workers. International Journal of Community Medicine and Public Health Alharbi SM et al. Int J Community Med Public Health. 2021 Nov;8(11):xxx-xxx. http://www.ijcmph.com

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 2.540
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.718.752