Detail Artikel


  • 26 September 2023
  • 4.155
  • Artikel

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

10 September adalah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia atau World Suicide Prevention Day. Peringatan ini menitikberatkan perhatian pada permasalahan bunuh diri yang kerap terjadi di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengkategorikan isu bunuh diri sebagai masalah kesehatan prioritas di dunia. Mengutip laman resmi WHO, setiap tahun ada 703.000 orang yang telah bunuh diri dan masih banyak orang yang melakukan percobaan serupa. Pada 2019, bunuh diri merupakan penyebab kematian keempat di antara usia 15-29 tahun secara global.
Tindakan bunuh diri banyak dijumpai di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Menurut data pada 2019, lebih dari 77% kasus bunuh diri global berasal dari sana.
Lalu apa saja yang perlu diketahui berkaitan dengan peringatan ini dan makna penting terkait permasalahan bunuh diri di dunia? detikcom merangkumkan informasinya berikut ini.

Sejarah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia
Setiap 10 September adalah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia sejak 2003 lalu. Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia diselenggarakan oleh Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP) dan didukung oleh Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental dan WHO.
Diprakarsainya hari ini adalah untuk untuk meneliti dan mengumpulkan data tentang perilaku bunuh diri, menentukan berbagai penyebab dan mengapa tanda-tandanya tidak diketahui, dan mengembangkan praktik dan kebijakan yang baik untuk pencegahan bunuh diri. Biasanya Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia diperingati dengan berbagai kegiatan, seperti konferensi, seminar, dan forum diskusi guna merumuskan kebijakan baru untuk pencegahan bunuh diri.
Pada 2014 lalu, WHO juga menerbitkan laporan yang berjudul "Pencegahan Bunuh diri: Keharusan Global" dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan masyarakat dari upaya bunuh diri dan menjadikan pencegahan bunuh diri sebagai prioritas utama dalam agenda kesehatan masyarakat global. Laporan ini juga ditujukan untuk mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk mengembangkan atau memperkuat strategi pencegahan bunuh diri yang komprehensif dalam pendekatan kesehatan masyarakat multisektoral.
Isu bunuh diri juga jadi salah satu prioritas dalam Program Aksi Celah Kesehatan Mental WHO (mhGAP) yang diluncurkan pada 2008, yang memberikan panduan teknis berbasis bukti untuk meningkatkan penyediaan layanan dan perawatan di negara-negara untuk gangguan mental, neurologis, dan penyalahgunaan zat tertentu. Dalam Rencana Aksi Kesehatan Mental WHO 2013-2030, Negara-negara anggota WHO telah berkomitmen untuk mengurangi tingkat bunuh diri hingga sepertiga kematian pada tahun 2030.
Bunuh diri sangat mungkin dicegah dengan dukungan dari orang-orang sekitar. Melalui sikap dan perhatian terhadap isu ini, seseorang bisa berpeluang menyelamatkan mereka yang hampir putus asa dan hendak bunuh diri.
Di Indonesia sendiri, pada 2010 angka bunuh diri mencapai 1,6 hingga 1,8 per 100,000 jiwa. Jika tidak ada upaya bersama, maka ada kemungkinan angka tersebut meningkat setiap tahunnya.
Untuk mencegahnya, ada baiknya memperhatikan sejumlah gejala dini, seperti: kesedihan, kecemasan, perubahan suasana perasaan, keresahan (kebingungan), cepat marah, penurunan minat terhadap aktivitas sehari-hari seperti kebersihan, penampilan, makan, sulit tidur, sulit untuk mengambil keputusan, perilaku menyakiti diri sendiri seperti tidak mau makan, melukai diri dan mengisolasi diri.
Kini kita sudah mengetahui bahwa pada 10 September adalah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Semoga makin banyak orang yang peduli dan memperhatikan kondisi mental sekitarnya ya!
 

Pencegahan Bunuh Diri, Kenali Tanda yang Perlu Diwaspadai

Cara pencegahan bunuh diri yang paling penting diketahui adalah mengenali tanda-tandanya. Meski tidak selalu bisa dikenali, bukan berarti tindakan maupun pikiran untuk bunuh diri sulit diketahui.

Bunuh diri merupakan tindakan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Di Indonesia, angka kematian akibat bunuh diri pada tahun 2019 diperkirakan mencapai 6.480 kasus. Tindakan ini bisa terjadi pada semua kelompok usia, mulai anak-anak hingga lansia.

Sekitar 90% kasus bunuh diri dipicu oleh masalah psikologis atau gangguan mental, seperti depresi, skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan kecemasan. Guna menekan lonjakan kasus bunuh diri, berbagai cara pencegahan bunuh diri perlu diketahui dengan mengenali tanda-tanda seseorang ingin bunuh diri.

Kenali Tanda Seseorang Ingin Bunuh Diri

Ada beberapa tanda yang mungkin ditunjukkan oleh orang yang ingin bunuh diri. Agar hal tersebut tidak terjadi pada orang yang ada di dekat Anda, berikut beberapa tanda yang perlu dikenali sebagai langkah pencegahan bunuh diri:

  • Sering membicarakan kegelisahan yang dialaminya
  • Sering membicarakan tentang kematian
  • Merasa putus asa dan tidak memiliki gairah hidup
  • Mudah marah secara tiba-tiba
  • Kehilangan nafsu makan hingga berat badan berkurang
  • Sulit tidur dan kerap merasa sedih, cemas, atau stres
  • Menarik diri dari aktivitas sehari-hari dan interaksi dengan orang lain
  • Kecanduan alkohol
  • Menyimpan dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba)

Selain itu, tanda lainnya yang paling berbahaya adalah saat seseorang mengucapkan perpisahan kepada orang-orang terdekat dan terlibat dalam aktivitas yang mempertaruhkan nyawa atau percobaan bunuh diri.

Langkah-Langkah Pencegahan Bunuh Diri

Ketika orang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda ingin mengakhiri hidup, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sebagai upaya pencegahan bunuh diri. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Ajak berdiskusi dan jadilah pendengar yang baik

Orang yang berkeinginan untuk bunuh diri biasanya sedang mengalami suatu masalah berat. Oleh karena itu, peran orang terdekat sangat penting dalam membuka percakapan hangat agar ia mau berbagi cerita terkait masalah yang sedang dialaminya.

Saat ia sedang mencurahkan segala keluh kesahnya, jangan sekali-kali langsung menawarkan solusi apalagi menasihatinya. Tetaplah diam dan menjadi pendengar yang baik sebagai pencegahan bunuh diri. Hal ini akan membuatnya nyaman serta menunjukkan bahwa Anda ikut peduli terhadap masalah yang sedang ia hadapi.

2. Bantu selesaikan masalahnya semampu Anda

Orang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri sangat menderita secara emosional. Bunuh diri dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar bagi orang yang tidak bisa menghadapi masalahnya sendiri. Oleh karena itu, cobalah untuk tawarkan bantuan apa saja yang mungkin ia butuhkan.

Yakinkan padanya bahwa bantuan permasalahan yang sedang ia hadapi akan Anda berikan semaksimal mungkin, sebagai pencegahan bunuh diri. Bila memang permasalahan dirasa cukup besar, Anda bisa libatkan kerabat maupun keluarganya untuk ikut serta dalam memecahkan masalah tersebut.

3. Jangan biarkan kesepian

Karena bunuh diri sering kali dilakukan secara diam-diam, sebisa mungkin jangan biarkan ia sendirian dan temani agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak harus selalu berada di sisinya setiap saat, Anda bisa menghubunginya lewat panggilan telepon, video call, atau pesan teks sebagai pencegahan bunuh diri.

Selain itu, singkirkan semua barang-barang yang dianggap berbahaya untuk mencegahnya melakukan bunuh diri, seperti senjata api, senjata tajam, atau obat-obatan yang berada di sekitarnya. Hal ini diharapkan bisa menurunkan hasrat maupun keinginannya untuk bunuh diri.

4. Ajak untuk menemui psikolog atau psikiater

Bila memang usaha Anda belum juga berhasil merubah niat atau sikapnya untuk melakukan bunuh diri, satu-satunya jalan terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengajaknya ke psikiater. Dengan begitu, ia pun bisa mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab yang mendasari pikiran dan perilakunya untuk bunuh diri.

Pada dasarnya, pencegahan bunuh diri bisa teratasi dengan baik selama keluarga dan temannya ikut peduli untuk membantu serta mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi orang tersebut.

Dukungan dari support system terbukti membawa pengaruh positif pada kesehatan mental seseorang, sehingga orang yang berisiko bunuh diri menjadi lebih bahagia dan kuat menjalani hari-harinya. Itulah mengapa support system memainkan peran penting dalam pencegahan bunuh diri.

Dengan mengetahui tanda seseorang ingin bunuh diri, langkah pencegahan bunuh diri bisa dilakukan. Begitu pun bila Anda sendiri yang merasa ingin bunuh diri atau memiliki ide untuk bunuh diri, berkonsultasilah ke psikiater untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan yang tepat.

Referensi :

  1. https://rsisurabaya.com/hari-pencegahan-bunuh-diri-sedunia/
  2. https://news.detik.com/berita/d-5717632/10-september-adalah-hari-pencegahan-bunuh-diri-sedunia-ini-sejarahnya
  3. https://www.alodokter.com/pertolongan-pertama-mencegah-bunuh-diri
  4. https://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/638/2021/11/Panduan-Pertolongan-Pertama-Pencegahan-Bunuh-Diri_v1.pdf

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 16.283
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.109.101