Detail Artikel


  • 31 Mei 2022
  • 6.944
  • Artikel

Hand Foot Mouth Disease (HFMD), Berbahaya?

Hand Foot Maouth Disease (HFMD) adalah penyakit yang sering ditemui pada anak dan bayi terutama pada usia dibawah 10 tahun. HFMD disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus dan yang paling sering adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).

 

Penyakit ini bukan penyakit berat dan biasanya tidak berbahaya tetapi sangat mudah menular dengan  masa inkubasi 3-7 hari. Cara penularannya melalui kontak langsung, cairan hidung dan tenggorokan, saliva, cairan dari blister atau tinja pasien. Penyakit ini dapat sembuh dalam 7-10 hari dengan pengobatan hanya bersifat suportif.

 

Penyakit ini ditandai dengan munculnya demam, rash (ruam pada kulit) dan blister (benjolan kecil) di telapak kaki, tangan dan mukosa mulut. Penderita cenderung tidak nafsu makan; malaise (kondisi lemah, letih, dan lesu) dan nyeri pada tenggorokan. Biasanya setelah satu atau dua hari setelah demam, akan timbul keluhan nyeri di mulut dimulai dari blister sampai kemudian dapat menjadi mucus. Lesi dapat terjadi pada lidah, gusi atau bagian dalam mulut lainnya. Ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan.

 

Orang dewasa dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik mungkin saja terinfeksi virus HFMD namun tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik). Kelompok ini bukanlah kelompok penderita namun potensial sebagai pembawa (carrier) virus HFMD dan menyebarkan virus ini.

 

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak tertular HFMD atau menurunkan risiko penularan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti cuci tangan pakai sabun (CTPS).

 

Berdasarkan laporan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) oleh puskesmas, jumlah kasus suspek HFMD di DIY pada tahun 2022 sampai dengan bulan Mei adalah 94 kasus yang tersebar di 5 kabupaten/kota dengan urutan berdasarkan jumlah tertinggi yaitu Gunungkidul (28 kasus), Kulon Progo (27 kasus), Bantul (26 kasus), Sleman (9 kasus) dan Kota Yogyakarta (4 kasus). Periode laporan SKDR ini adalah mingguan, sesuai dengan kalender mingguan epidemiologi. Terjadi peningkatan kasus suspek HFMD yang cukup signifikan dari Minggu ke-18 (1-7 Mei ) s/d Minggu ke 20 (15-21 Mei). Peningkatan terutama terjadi di Kab. Gunungkidul, Kulon Progo, dan Sleman.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 20.964
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.865.415