Geopathic Stress Potensi dan Dampak pada Kesehatan fisik dan Mental di Yogyakarta
Di dunia yang semakin maju, perhatian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan terus meningkat. Salah satu faktor yang sering diabaikan namun memiliki dampak yang signifikan terhadap Kesehatan adalah stress geopatik. Meskipun konsep ini mungkin terdengar sangat asing bagi banyak orang, beberapa penelitian telah menunjukkan bahswa stress geopatiks dapat mempengaruhi Kesehatan manusia, terutama di tempat tinggal atau tempat kerja yang terletak di zona tertentu.
Asal kata Geopathic berasal dari Yunani, Geo artinya Bumi, dan Pathos berarti penyakit atau penderitaan, jadi secara harfiah berarti penderitaan bumi. Istilah tekanan geopatik digunakan untuk menggambarkan energi negatif, juga dikenal sebagai sinar bumi yang berbahaya, yang memancar dari bumi dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan Kesehatan yang buruk bagi mereka yang tinggal di atasnya. Energi yang dihasilkan bumi bisa buruk, baik atau netral. Energi ini berasal dari variasi magnetik bumi akibat struktur geologis seperti patahan tanah atau aliran air bawah tanah. Jadi Stress Geopatiks merupakan stress atau tekanan pada kehidupan manusia yang muncul akibat gangguan yang diderita bumi.
Yogyakarta terletak di area yang memiliki karakteristik geologis yang unik tetapi berpotensi menyebabkan stress geopatiks. Kondisi geografis Yogyakarta yang terletak dekat dengan Gunung Merapi dan berada di Zona Seismik aktif membuat wilayah ini rentan terhadap fenomena stress geopatiks. Prevalensi anggota rumah tangga dengan gangguan jiwa di DIY berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Daerah tahun 2018 sebesar 10,36 per mil (nomor 2 tertinggi di Indonesia). Hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 menunjukkan bahwa rumah tangga yang memiliki Anggota Rumah Tangga yang memiliki gejala dan didiagnosis gangguan jiwa psikosis/skizoprenia dengan angka 7,8 per mil. Psikosis/skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang umumnya ditandai dengan penyimpangan pikiran dan persepsi secara fundamental dan tidak wajar.
Paparan jangka Panjang terhadap stress geopatik telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kelelahan, sakit kepala, gangguan tidur, hingga kondisi Kesehatan yang lebih serius seperti gangguan kardiovaskular. Untuk jangka pendek geopatik stress tidak menyebabkan penyakit tetapi melemahkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus dan bakteri. Sel tubuh kita akan menjadi berkurang efisiensinya, kekuatan untuk menyembuhkan diri berkurang. Sebuah studi oleh Hacker et al menemukan bahwa stress geopatik dapat meningkatkan kekentalan darah, yang berhubungan dengan risiko penyakit jantung.
Stress geopatik bisa menguras Kesehatan jika terdapat di daerah tempat tidur. Stress geopatiks bisa berupa sebuah garis sepanjang atau melintang, bisa lebih dari satu garis, dan bisa mempengaruhi ruang lain. Jika merasa tidak nyaman, temperamental, depresi, insomnia, mimpi buruk, pusing saat bangun. Kemungkinan tempat tersebut merupakan zona stress geopatik.
Jadi, dampak dari stress geopatik merupakan akumulasi paparan frekuensi dalam jangka waktu yang lama jika skala frekuennsi nya kecil atau sangat cepat jika skala frekuensinya besar. Secara umum, tingkatan dampak Stress Geopatik:
- Perasaaan tidak nyaman
- Emosi dan gangguan tidur
- Kekacauan hormonal
- Gangguan sistem pencernaan
- Kerusakan pada jaringan otak
- Kerusakan sistem immune tubuh serta muncul kondisi penyakit kronis.
Bagi masyarakat di Yogyakarta, terutama yang memiliki tempat tinggal di daerah dengan potensi geologi yang aktif, penting untuk meningkatkan kesadaran akan stress geopatik. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan
- Pindahkan Lokasi tidur atau tempat kerja, jika diketahui terdapat zona stress geopatik di rumah atau tempat kerja, memindahkan tempat tidur atau meja kerja ke area yang lebih netral dapat mengurangi dampak negatifnya.
- Pemasangan alat netralisir, menancapkan batang logam atau memasang batu ke bumi pada pusat untuk mengubah medan magnet. Bisa memkai kristal, sebotol garam, dan batang tembaga.
- Pakailah bahan non logam untuk tempat tidur, jangan pakai springbed karena logam yang ada di dalamnya mengurangi manfaat dari magnetik bumi.
Stress geopatik mungkin bukan faktor Kesehatan yang umum dikenal, tetapi dampaknya terhadap Kesehatan tidak boleh diabaikan. Semakin meningkatnya Pembangunan di Yogyakarta, terutama di daerah perkotaan, penting bagi masyarakat dan professional Kesehatan untuk lebih memahami dan mengelola dampak stress geopatik guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan seimbang. Kesejahteraan fisik dan mental kita sangat dipengaruhi oleh energi dari bumi, dengan perhatian yang tepat, kita dapat mengurangi risiko kesehatannya. (DMS-AAP)