Donor Kornea dan Urgensi dalam Mengurangi Angka Kebutaan Kornea
Indonesia terus meningkatkan upaya-upaya untuk menghadapi beberapa permasalahan kesehatan yang masih banyak dialami penduduk di Indonesia. Salah satunya adalah permasalahan kesehatan mata. Sebanyak 3% dari total penduduk Indonesia mengalami kebutaan, 95% diantaranya merupakan kasus yang dapat dicegah. Setidaknya terdapat 4 penyebab utama kebutaan, yakni katarak, glaukoma, diabetik retinopati dan kebutaan kornea.
Katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi yakni sebanyak 75%, disusul dengan glaukoma sebanyak 14%. Dari 43% penduduk Indonesia yang mengalami diabetik retinopati, sebanyak 10% diantaranya mengalami kebutaan. Dan penyebab kebutaan yang terakhir adalah kebutaan kornea yang dialami oleh 270 ribu dari 270 juta penduduk di Indonesia.
Berkaitan dengan kebutaan kornea, terdapat 1 dari 1000 penduduk mengalami kebutaan kornea. Guna mengantisipasi hal tersebut, upaya-upaya pelayanan kesehatan telah dilakukan, namun masih terdapat beberapa kendala yang berkaitan dengan jumlah donor, budaya dan pembiayaan. Jumlah calon donor kornea di Indonesia khususnya masih sedikit sedangkan jumlah calon resipien selalu meningkat setiap hari. Terkait dengan budaya, pengambilan kornea jenazah masih menjadi hal yang tabu bagi masyarakat Indonesia. Selain itu juga masih terdapat kendala dalam Pembiayaan proses pengelolaan dan penyimpanan donor yang masih belum ditanggung pemerintah sehingga harus dibebankan kepada calon resipien donor. Data pelaksanaan pelayanan cangkok kornea di Yogyakarta masih didominasi donor dari luar negeri (53%). Oleh karena itu dibutuhkan upaya bersama untuk memenuhi kebutuhan donor kornea, terutama melalui kolaborasi dan sosialisasi.