Cegah Penyakit Sedini Mungkin dengan Rutin Cek Kesehatan
Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah masalah kesehatan. Tiga masalah kesehatan penting diantaranya bertambahnya penyakit tidak menular, penyakit infeksi dan kemunculan penyakit yang seharusnya sudah berhasil diatasi.
Untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut diperlukan tindakan preventif yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup bangsa. Hal ini tertuang dalam Instruksi Presiden yang menjadi salah satu bagian arti Germas yaitu cek kesehatan secara rutin yang bermanfaat untuk memudahkan deteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih dini. Cek kesehatan secara ideal dilakukan secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini sehingga bisa mendeteksi penyakit dan bisa mencegahnya.
Cek kesehatan secara rutin dapat mengurangi resiko penyebab kematian. Kurangnya perhatian individu dalam urusan kesehatan menjadi ancaman global bagi pertumbuhan ekonomi karena dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia. PTM sulit disembuhkan total apabila penyakit sudah sampai tahap akhir dan membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kejadian Penyakit tidak menular (PTM) dalam 5 tahun terakhir. Prevalensi strok naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen, angka kejadian kanker naik dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen, dan penyakit ginjal kronik naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen. Sementara berdasarkan pemeriksaan tekanan dan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen, dan kasus hipertensi meningkat dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen.
PTM seringkali muncul diam-diam dan tanpa gejala, namun tetap menyimpan potensi bahaya yang luar biasa. PTM pada dasarnya dapat dideteksi secara dini apabila individu peka terhadap perubahan tubuh yang memberikan sinyal sebelum manifestasi berupa tanda dan gejala, sehingga tingkat keparahan penyakit dapat dicegah. Cara yang dilakukan untuk menangkap sinyal tersebut adalah dengan melakukan cek kesehatan secara rutin. Pemeriksaan yang dilakukan terbagi menjadi 2 yaitu pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan darah, kadar gula darah, kadar lemak, fungsi ginjal, fungsi hati, dan elektrolit) dan pemeriksaan fisik (cek EKG untuk jantung, pemeriksaan fungsi dan kesehatan paru-paru).
Seringkali kesehatan dianggap remeh oleh sebagian masyarakat. Oleh karena itu perubahan harus dilakukan dengan perencanaan yang sistematis dan terstuktur dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan Pembangunan dan Perbaikan Kesehatan. Tujuan tersebut sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo yang ke 5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia sehingga masyarakat sehat akan menciptakan Indonesia yang kuat.
Sebagian besar orang malas melakukan cek kesehatan mandiri ke laboratorium. Biasanya, cek kesehatan baru dilakukan ketika merasakan gejala sakit. Pemeriksaan kesehatan itu juga berfungsi untuk menentukan asupan makan yang diperlukan atau dihindari, perbaikan pola hidup, dan perbaikan lainnya pada tubuh mengacu pada hasil pemeriksaan kesehatan. Cek kesehatan secara rutin juga bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan fisik seseorang secara umum, dari luar dan dalam, sehingga diketahui status kesehatan seseorang dan dapat mendeteksi penyakit lebih dini.
Semakin dini suatu penyakit terdeteksi, maka semakin cepat pertolongan yang dapat diberikan. Dengan begini, penyakit tidak berlanjut ke tahap yang lebih serius, sekaligus mencegah pertolongan yang lebih rumit.