Detail Artikel


  • 31 Desember 2018
  • 13.093
  • Artikel

Awaasss...tak baik bersepeda motor di malam hari..

Seberapa sering kita berkendara malam hari? Sejauh mana perjalanan yang biasa kita tempuh malam hari? Bagi beberapa orang, berkendara pada malam hari seperti menjadi primadona, karena jalur malam hari yang cenderung tak semacet jika berkendara pada siang hari, atau karena memang bekerja sampai malam, dan bisa juga memang perjalanan jauh yang membutuhkan waktu siang malam. Sekedar berkendara untuk refreshing dan untuk nongkrong pun sepertinya sudah menjadi kebiasaan beberapa orang. Ya, memang berkendara motor malam punya ruang tersendiri di hati masyarakat dan menjadi salah satu kegiatan yang terbiasa dan harus dilakukan oleh kita.

Mengendarai sepeda motor di malam hari, identik dengan angin malam yang menerpa tubuh. Kena angin malam akan sedikit banyak memengaruhi kerja sistem pernapasan. Suhu angin yang berhembus di malam hari lebih dingin dan kering daripada angin di siang atau sore hari. Ketika dihirup lewat hidung atau mulut, udara kering yang masuk akan membuat hidung dan saluran pernapasan Anda ikut mengering dan hidung pun akan lebih sulit untuk menyaring kuman-kuman yang masuk. Padahal, hidung dan saluran pernapasan  Anda biasanya dilapisi oleh lendir yang berfungsi untuk menghalangi masuknya berbagai partikel dan organisme yang mengancam tubuh, misalnya virus dan bakteri. Jika cukup encer, lendir tersebut mampu mengeluarkan berbagai partikel keluar dari sistem pernapasan.

Informasi yang selama ini banyak berkembang di masyarakat adalah sering naik motor di malam hari menyebabkan paru-paru basah, namun apakah itu informasi fakta atau hanya mitos belaka, sepertinya belum banyak yang memahami secara menyeluruh. Pada kenyataannya, paru-paru basah atau yang biasa disebut efusi pleura terjadi karena adanya kelebihan cairan di pleura. Pleura adalah selaput yang melapisi dinding rongga dada, yang menjadi “rumah” bagi paru-paru Anda. Selaput pleura terletak di antara paru-paru dan dinding rongga dada manusia.

Paru-paru basah itu sendiri pun bukanlah sebuah penyakit atau kondisi kesehatan, melainkan gejala dari suatu penyakit. Biasanya memang selaput ini sedikit berair supaya paru-paru dalam rongga dada tidak saling bergesekan. Namun, pleura bisa kelebihan cairan atau jadi “basah” kalau ada gangguan tertentu. Paru-paru basah bisa disebabkan oleh infeksi virus dan parasit, seperti Streptococcus pneumoniae (penyebab pneumonia) atau Mycobacterium tuberculosis (penyebab tuberkulosis) yang bisa menyebar lewat udara ataupun kontak dengan orang yang terinfeksi. Kuman-kuman ini tentu akan lebih mudah masuk ketika Anda udara dingin dan kering karena hidung menjadi lebih sulit untuk menyaring dan mengeluarkan kuman-kuman ini.

Beberapa penyakit atau gangguan kesehatan lain yang bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan rentan menimbulkan paru-paru basah, meliputi Penyakit autoimun, seperti lupus atau rematik, Penyakit hati, seperti sirosis, Gagal jantung kongestif, Komplikasi bedah jantung, Emboli paru, Kanker paru atau limfoma, Penyakit ginjal.

Nahhh.., ngeri kan jika melihat penyakit yang menerpa kita pengendara motor malam? Jadi, rasanya harus kita kurangi intensitas bekendara sepeda motor di malam hari. Hal itu bisa diakali dengan pengaturan waktu kita. Namun apabila memang harus bekendara di malam hari, mungkin tips berkendara sepeda motor aman dan sehat di malam hari adalah Kenakan jaket yang bisa menahan angin (bahan parasut), gunakan juga pakaian lengkap dengan celana panjang dan sarung tangan. Helm dan masker merupakan aksesoris berkendara yang wajib dan selalu penting dikenakan saat Anda naik motor, entah itu di siang atau malam hari berkelana dengan motor di malam hari.

Berbagai risiko kesehatan naik motor umumnya bisa dicegah, jika Anda patuh, disiplin dan waspada ketika berkendara di jalanan. Saat bepergian di malam hari menggunakan motor, ada baiknya maksimalkan perlindungan tubuh.

Terlepas dari perlindungan tubuh, penting juga untuk memerhatikan kondisi fisik motor yang Anda tunggangi. Periksa lampu sen, klakson, rem, gas, hingga kaca spion dua-tiga kali sebelum berangkat demi menghindari risiko kecelakaan. Di malam hari, ada baiknya Anda mengenakan jaket atau helm dengan warna terang agar mudah dikenali oleh pengendara lain di gelapnya malam hari.

 

Sumber :

https://hellosehat.com

https://health.detik

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 26.810
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.361.920