Detail Artikel


  • 27 Maret 2023
  • 8.384
  • Artikel

Berbuka Puasa dengan Teh Manis atau Kurma, Mana Lebih Baik?

Ketika bulan Ramadhan tiba, banyak orang muslim yang mencari takjil untuk menemani mereka saat berbuka puasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah takjil diartikan sebagai sikap mempercepat berbuka puasa. Istilah takjil juga dapat diartikan sebagai kudapan atau hidangan yang disantap saat berbuka puasa. Di Indonesia, makanan atau minuman manis menjadi salah satu jenis kudapan yang sering dicari untuk menemani saat berbuka puasa seperti contohnya adalah kurma dan teh manis.

 

Rasulullah SAW menganjurkan agar umat islam mengonsumsi tiga butir kurma saat berbuka puasa. Kurma merupakan buah yang mengandung tinggi zat besi, protein, dan antioksidan yang berfungsi sebagai teraupetik dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Kurma mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dipecah dan diserap tubuh sehingga mampu dengan cepat diubah menjadi energi yang siap dipakai tubuh. Selain itu, mekanisme tubuh dalam mengubah karbohidrat menjadi gula pada kurma tergolong rendah ke normal sehingga tidak mengakibatkan terjadinya hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah. Anjuran untuk mengonsumsi kurma setelah berpuasa selama 14 jam ternyata memberikan dampak baik bagi kesehatan karena apabila kurma dikonsumsi saat berbuka puasa dengan keadaan perut kosong maka dapat menurunkan rasa lapar dan mampu mengembalikkan kesegaran tubuh dengan cepat. Oleh karena itu, buah kurma dinilai menjadi makanan yang baik dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat yang dibutuhkan setelah berpuasa.

 

Kandungan gizi terbesar dalam buah kurma berupa gula dengan komposisi sebesar 70%. Dalam satu buah kurma dengan berat sekitar 8,3 g mengandung energi sebesar 23 kalori. Jumlah kalori tersebut lebih besar 1,5-1,8 kali lipat dibanding dengan gula tebu. Selain itu, kandungan protein pada 100 g buah kurma basah sebesar 1,4-1,7 g dan meningkat menjadi 2,14 g dalam 100 g apabila dikonsumsi dalam bentuk buah kurma kering. Peningkatan protein ini berkaitan dengan berkurangnya kandungan air dalam buah kurma kering. Namun, tidak perlu khawatir karena kurma yang biasa kita konsumsi saat bulan Ramadhan masuk ke dalam golongan kurma kering karena jenis kurma ini telah matang di pohon dan sengaja dipanen di akhir masa panennya agar mengandung sedikit air. 

 

Sementara itu, minum teh merupakan salah satu budaya timur yang terus dipertahankan hingga kini. Rasa manis pada teh berasal dari gula atau pemanis tambahan sedangkan teh yang dikemas dalam kemasan botol atau kotak memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dari kebutuhan tubuh. Jenis gula yang sering digunakan untuk membuat teh manis yaitu gula tebu atau gula pasir. Dalam satu sendok makan atau setara 10 gram gula pasir mengandung 37 kalori dan 92 gram karbohidrat. Seringkali, kita menambahkan 2 sendok makan gula pasir untuk membuat secangkir teh manis. Sementara itu, menurut Pedoman Gizi Seimbang, dalam sehari maksimal konsumsi gula pasir sebanyak 4 sendok makan. Apabila kebiasaan minum teh manis ini sering dilakukan, maka secangkir teh manis yang kita minum telah mengambil setengah jatah konsumsi gula dalam sehari. Jenis gula yang terkandung dalam teh merupakan jenis karbohidrat sederhana yang mudah diserap tubuh tetapi dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat. Teh mengandung tanin yang berfungsi sebagai antidiare, menghentikan perdarahan, menurunkan kolesterol darah, dan menyegarkan pernafasan. Namun, tanin berperan dalam pengurangan daya serap zat besi (Fe) sehingga tidak dianjurkan untuk minum teh bersamaan dengan konsumsi sumber zat besi seperti daging merah.

 

Salah satu penelitian menunjukkan bahwa rata-rata selisih peningkatan gula darah saat berbuka puasa dengan kurma relatif lebih rendah dibandingkan jika berbuka puasa dengan teh manis. Jadi, Anda akan memilih berbuka puasa dengan kurma atau teh manis?

 

Referensi:

Ammarie, M. T., Rachman, M. E., Wello, E. A., Royani, I., dan Kanang, I. L. D. (2022). Perbandingan Kadar Glukosa Darah antara Konsumsi Kurma Ajwa (Phoenix Dactylifera L.) dengan Teh Manis pada Orang Dewasa Muda yang Berpuasa. J. Mahasiswa Kedokteran, 2(7), pp. 489-495.

Daud, W. N. W. dan Abdullah, N. F. N. (2018). Tahap Pengetahuan Dan Amalan Pengambilan Buah Kurma Dalam Kalangan Pelajar Bidang Sains Kesihatan Dan Pengajian Islam. The Malaysian Journal of Islamic Sciences, 26(2019), pp. 79-89.

Faizah, N. (2023). Khas Buah Ramadhan dalam Agama dan Ilmu Sains. J. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2(1), 1-14.

Fajrina, A., Jubahar, J. dan Sabirin, S. (2016). Penetapan Kadar Tanin Pada Teh Celup Yang Beredar Dipasaran Secara Spektrofotometri UV-VIS. J. Farmasi Higea, 8(2), pp. 133-142.

 

Penulis :
Nadya Andita Yudha, Mahasiswa Magang Dinkes DIY dari Program Studi S1 Gizi Kesehatan, FKKMK Universitas Gadjah Mada.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 1.394
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.094.212